Pentolan Suporter PSM: Liga 1 Ada Fans, tapi Protokol Kesehatan Harus Diterapkan

4 Juni 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter PSM Makasar mengibarkan bendera di Stadion Andi Mattalatta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suporter PSM Makasar mengibarkan bendera di Stadion Andi Mattalatta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah pertandingan sepak bola tanpa penonton adalah hal yang ditakuti oleh suporter. Inilah yang dikhawatirkan akan terjadi ketika Liga 1 2020 dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
Dalam rapat virtual antara PSSI dan kontestan Liga 1 yang dihelat Senin (2/6/2020), muncul wacana jika kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia itu akan dihelat lagi pada September atau Oktober.
Beberapa hal juga dibahas dalam rapat itu, seperti rencana penambahan subsidi, penghapusan degradasi, serta rencana pemusatan laga di pulau Jawa. Nah, ada usulan yang menyebut jika laga digelar di Jawa, tak boleh ada penonton yang datang.
Pentolan suporter PSM Makassar, Daeng Uki, mengungkapkan bahwa ia menentang usulan tersebut. Ia ingin fans tetap bisa hadir ke stadion jika Liga 1 dilanjutkan lagi. Syaratnya, protokol kesehatan harus diterapkan dengan ketat.
Daeng Uki, pentolan suporter PSM, di Stadion Pakansari. Foto: Angga Septiawan Putra/kumparan
"Ya, pastilah inginnya pertandingan digelar dengan penonton. Namun, memang harus ada aturan protokol kesehatan, seperti masuk stadion tetap jaga jarak, dan sebagainya," ujar Daeng Uki saat dihubungi kumparanBOLA, Rabu (3/6).
ADVERTISEMENT
Daeng Uki berkaca pada pengalamannya saat melakukan awayday ke Singapura. Kala itu, PSM menghadapi Tampines Rovers dalam ajang AFC Cup 2020, di tengah wabah virus corona yang sudah sampai ke Singapura.
Ia bercerita bahwa saat itu, fans masih bisa mendatangi stadion. Namun, kapasitas stadion memang dikurangi sebanyak 50%. Penonton saling menjaga jarak satu sama lain. Ia menyebut hal itu dapat jadi acuan di Liga 1.
"Berkaca di Singapura kemarin, kita masuk stadion dicek suhu tubuh. Kalau normal kita ditempel sticker kecil dan bisa masuk. Kapasitas stadion bisa dikurangi 50% dari kapasitas normal," tuturnya.
"Jadi, saat itu kuota suporter bisa dibagi dua, masing-masing suporter tim mendapatkan jatah sebanyak 25%," lanjutnya.
Meski begitu, Daeng Uki pasrah jika PSSI kelak memutuskan Liga 1 digelar tanpa kehadiran penonton. Andai itu terjadi, ia mengajak semua suporter--khususnya suporter PSM--bersikap dewasa dan mengesampingkan ego.
ADVERTISEMENT
"Mungkin di sinilah loyalitas dan kecintaan kita terhadap tim kita diuji. Terkadang, ego kita memang harus dibuang demi kebaikan tim. Ya, paling tidak, saya berharap tetap ada tayangan langsung," ujar Daeng Uki.
===
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona