Pep Guardiola Pede Manchester City Lolos Sanksi UEFA
ADVERTISEMENT
Pada Februari 2020, UEFA menyatakan bahwa Manchester City telah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). Sanksinya, armada Pep Guardiola dilarang tampil di Liga Champions maupun Liga Europa.
ADVERTISEMENT
Sanksi tersebut berlaku per musim depan hingga musim 2021/22. Selain itu, The Citizens juga harus membayar uang denda sebesar 30 juta euro kepada UEFA.
Man City lalu mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pada Juni lalu, sidang banding terkait kasus itu telah dilaksanakan.
Hasilnya akan diumumkan pada 13 Juli mendatang waktu setempat. Jika banding ditolak, publik tak akan melihat Man City bertanding di kompetisi Eropa hingga musim 2021/22, meski mereka bisa menjuarai Premier League sekalipun.
Akan tetapi, Guardiola optimistis Man City bakal lolos dari hukuman. Pelatih berdarah Catalunya itu mengaku siap dengan apa pun hasilnya, tetapi lebih meyakini banding City itu akan diterima.
"Kami siap. Aku sangat percaya diri dan yakin dengan orang-orang bahwa kami akan diizinkan bermain di Liga Champions (lolos dari sanksi UEFA), karena kami ingin berada di sana selama tahun-tahun ini," ujarnya, dilansir Sky Sports.
ADVERTISEMENT
"Pada 13 Juli, kami akan mengetahui keputusannya, semoga [hasilnya bagus], untuk klub; semua pekerja, pemain, dan semua staf di sini; agar kami bisa mencoba untuk terus tumbuh sebagai klub di tahun-tahun mendatang," lanjutnya.
Kasus Man City ini sebenarnya sudah mencuat ke permukaan sejak akhir 2018. Kala itu, media Jerman--Der Spiegel--membocorkan bahwa Man City telah mengakali peraturan FFP melalui dana sponsor tak lazim.
Dalam dokumen itu, Man City disebut telah mengutak-atik regulasi UEFA dengan menggelembungkan pendapatan sponsor mereka, sejak 2012 hingga 2016.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .