Timo Werner

Peringatan untuk Chelsea: Timo Werner Tak Cocok Jadi Striker Tunggal

18 Juni 2020 20:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musim ini, Timo Werner lebih sering bertandem dengan Yussuf Poulsen atau Schick di lini depan RB Leipzig Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
zoom-in-whitePerbesar
Musim ini, Timo Werner lebih sering bertandem dengan Yussuf Poulsen atau Schick di lini depan RB Leipzig Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
ADVERTISEMENT
Setelah teken kontrak di Chelsea, segudang ekspekasi bakal menumpuk di pundak Timo Werner. Tentu saja, ini berkaitan dengan performa yang dia tunjukkan selama di RB Leipzig.
ADVERTISEMENT
Sejak berseragam Leipzig, torehan gol Werner tak pernah kurang dari angka 10. Pada 2019-20, Werner bahkan sudah bikin 26 gol. Jumlah itu masih bisa meningkat lantaran Bundesliga belum usai.
Walau demikian, Frank Lampard selaku pelatih Chelsea perlu betul-betul memerhatikan kondisi ini: Werner tak cocok bermain sebagai penyerang tengah tunggal dalam ragam skema apapun.
Hal itu ada kaitannya dengan gaya bermain Werner. Sebagai penyerang yang punya kecepatan sebagai senjata utama, dia butuh tandem atau setidaknya ruang untuk tampil optimal.
Saat bermain sebagai penyerang tunggal, Werner kerap gagap dalam mencari atau sekadar membuka ruang. Terlebih, jika dia bermain untuk tim yang mengedepankan penguasaan bola.
Perlu diingat, Werner juga lemah dalam aerial duel sehingga terbilang jarang mencetak gol melalui bola atas. WhoScored bahkan menyebutnya sebagai salah satu kelemahan utama Werner.
Mari ke mari mengincar tanda tangan Timo Werner. Foto: Ronny Hartmann/AFP
Masuk akal bila pelatih Jerman, Joachim Loew, hampir tak pernah memainkan Werner di sana. Loew bahkan lebih memilih Serge Gnabry di pos itu, sedangkan Werner ditempatkan sebagai sayap.
ADVERTISEMENT
Pada Piala Dunia 2018 yang luluh lantak buat Jerman, Werner sempat Loew coba sebagai penyerang tengah karena dia cuma membawa Mario Gomez. Sayangnya, Werner tampil buruk.
Legenda Jerman, Lothar Matthaeus, lantas mengkritik performa eks penyerang Stuttgart itu. Katanya, Werner tak memiliki gaya main seperti Miroslav Klose atau penyerang legendaris Jerman lain.
"Werner bukan tipe penyerang seperti itu. Dia bergerak ke mana-mana, yang berarti tidak ada orang di tengah, tak ada yang mengisi kotak penalti," tutur Matthaeus.
Werner lantas Loew mainkan sebagai sayap kiri dalam skema 4-2-3-1. Namun, tak banyak perubahan berarti sebab Jerman kala itu memang sedang dalam performa yang ambruk.
Timo Werner. Foto: Reuters/Michaela Rehle
Terlepas dari jejak buruknya di Jerman, Werner selalu mampu tampil gemilang di level klub bersama Leipzig. Gaya main Leipzig yang cenderung direct jadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Juga satu lagi: Werner hampir tak pernah dimainkan sebagai penyerang tengah tunggal.
Musim ini, Leipzig telah bermain dengan 10 skema berbeda. 4-2-2-2 dan 3-5-2 jadi yang paling sering. Dalam skema itu, Werner jadi tandem Yussuf Poulsen atau Patrik Schick di lini depan.
Saat kedua pemain tersebut absen, Julian Nagelsmann selaku pelatih Leipzig tak kehabisan akal. Dia coba menempatkan Werner sebagai sayap kiri dalam skema 4-2-3-1 atau 3-4-3.
Cuma sekali Nagelsmann menempatkan Werner jadi penyerang tunggal musim ini. Itu terjadi pada putaran kedua Bundesliga melawan Borussia Moenchengladbach.
Hasilnya? Werner tampil buruk tanpa satu gol pun. Dia hanya mampu melepaskan satu tembakan mengarah. Leipzig sendiri cuma bermain imbang 2-2 dengan Gladbach.
Hal demikian mesti jadi perhitungan Lampard. Untungnya, keberadaan sejumlah pemain di skuat memungkinkan mereka melakukan hal yang bisa bikin Werner optimal seperti di Leipzig.
ADVERTISEMENT
Saat bermain dengan dua penyerang, Werner bisa jadi tandem Tammy Abraham atau Giroud. Duet yang tampak pas sebab salah satunya mengandalkan postur, sedangkan Werner kecepatan.
Namun, ada kemungkinan Lampard memainkan Werner sebagai penyerang sayap kiri dalam skema 4-3-3, skema yang menurut WhoScored paling sering Chelsea gunakan musim ini.
Skema itu adalah skema yang rasanya paling mungkin Chelsea pakai guna mengoptimalkan kedatangan Hakim Ziyech, penyerang sayap kanan yang direkrut dari Ajax Amsterdam.
Apalagi Chelsea memang punya cukup banyak penyerang sayap. Selain Ziyech, masih ada nama-nama seperti Willian, Christian Pulisic, hingga Callum Hudson-Odoi.
Bagaimanapun, semuanya baru bisa kita lihat saat musim depan dimulai.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten