Persis Solo Dituding Tunggak Gaji 7 Pemain Senilai Rp 2,3 M

13 Agustus 2021 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasoepati melakukan tandang ke Stadion Maguwarjo untuk mendukung Persis Solo yang menghadapi PSS Sleman. Foto: Instagram/@pasoepatinet
zoom-in-whitePerbesar
Pasoepati melakukan tandang ke Stadion Maguwarjo untuk mendukung Persis Solo yang menghadapi PSS Sleman. Foto: Instagram/@pasoepatinet
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) mengirimkan gugatan kepada Persis Solo. Hal tersebut lantaran gaji tujuh pemain yang belum dibayarkan oleh klub berjuluk 'Laskar Sambernyawa' itu.
ADVERTISEMENT
Tunggakan gaji yang harus dibayarkan oleh Persis Solo sebesar Rp 2,3 Miliar. APPI juga hanya bisa mengajukan gugatan terhadap tujuh pemain dari 18 yang belum mendapatkan haknya.
Hal ini lantaran hanya 7 orang yang memiliki salinan kontrak dengan Persis Solo. Sementara, 11 pemain lainnya tidak memiliki salinan kontrak dan tidak mendapatkan akses untuk meminta salinan tersebut kepada pihak Persis.
“Bukan hanya Klub Persis Solo, masih banyak pesepakbola yang tidak memiliki salinan kontraknya, seperti Klub Mitra Kukar dan PSM Makassar. APPI berharap peraturan ini dapat ditaati oleh seluruh klub Profesional di Indonesia, baik di Liga 1 ataupun Liga 2," ucap Komite Eksekutif APPI, Riyandi Angki, dilansir situs resmi APPI, Jumat (13/8).
Pemain baru Persis Solo, Reuben Silitonga (kiri) saat berlatih. Foto: IG @reuben_silitonga91
"Karena dengan tidak adanya salinan kontrak, selain melanggar peraturan FIFA, hal ini juga sangat merugikan bagi pesepakbola karena tidak dapat melakukan penyelesaian atas kasusnya melalui NDRC," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Penunggakan gaji Persis dilakukan oleh manajemen lama sebelum diambil alih oleh Kaesang Pangarep dan kolega. Namun, APPI meminta kepada pemilik baru untuk bertanggung jawab membereskan tunggakan gaji tersebut.
"Terjadinya peralihan penanggung jawab dan manajemen klub dari yang lama kepada yang baru, merupakan hal yang biasa dalam pengelolaan sebuah Klub sepak bola Profesional. Maka jika terjadi hal yang demikian sudah sewajarnya segala utang piutang yang terjadi pada saat pengelolaan sebuah klub dari penanggung jawab dan manajemen yang lama menjadi tanggung jawab dari Penanggung Jawab dan manajemen klub yang baru," bunyi pernyataan APPI.
"Demikian juga yang terjadi pada klub Persis Solo maupun klub-klub sepakbola lainnya, penanggung jawab dan manajemen yang baru tidak bisa menghilangkan tanggung jawab atas kewajiban dari penanggung jawab dan manajemen yang lama," tutup pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT