news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peter Gulacsi, Mimpi Buruk Tottenham Hotspur

20 Februari 2020 9:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper Leipzig, Peter Gulacsi. Foto:  Reuters/Andrew Boyers
zoom-in-whitePerbesar
Kiper Leipzig, Peter Gulacsi. Foto: Reuters/Andrew Boyers
ADVERTISEMENT
Kemenangan 1-0 RB Leipzig atas Tottenham Hotspur di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2019/20 bukan hanya soal gol penalti Timo Werner. Di dalam kemenangan tersebut juga ada penampilan gemilang kiper Leipzig, Peter Gulacsi.
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho boleh mengeluh bahwa mereka bertanding seperti orang yang berperang tanpa peluru. Namun, di sepanjang laga, agresivitas Tottenham tidak bisa dibilang buruk sekali.
Tottenham membuat 12 percobaan dengan lima di antaranya mengarah gawang. Terutama di babak kedua, Tottenham memang tampil menyengat setelah Mouriho memasukkan Tanguy Ndombele dan Erik Lamela serta menarik Gedson Fernandes dan Dele Alli.
Jika pada akhirnya Leipzig menang 1-0, itu berarti kelima tembakan mengarah gawang tersebut berhasil dimentahkan oleh Gulacsi.
Bahkan sejak menit ketujuh, Tottenham sudah mengancam gawang Leipzig lewat tembakan Steven Bergwijn. Dua menit setelah turun minum, giliran Lucas Moura yang beraksi. Namun, serupa tembakan Bergwijn, upaya tersebut mental di hadapan Gulacsi.
Gempuran Tottenham belum berhenti. Dalam kurun menit 60-an sampai 71, Giovani Lo Celso membuat dua tembakan mengarah gawang yang lagi-lagi berhasil diantisipasi oleh kiper asal Hongaria tersebut.
ADVERTISEMENT
Lima menit sebelum waktu normal tuntas, Gulacsi kembali mempertontonkan aksi yang menyelematkan gawang Leipzig dari kebobolan. Kali ini, ia menggagalkan tembakan Moura.
Setidaknya ada dua keunggulan Gulacsi yang ia tunjukkan di laga ini. Pertama, mantan kiper Liverpool ini fokus dan siap menerima bola-bola panjang. Artinya, Gulacsi seperti menjadi tambahan bek bagi Leipzig.
Kedua, ia tangguh dalam duel satu lawan satu. Gulacsi cukup jeli membaca gerakan lawan sehingga dapat menempatkan diri di posisi yang tepat. Imbasnya, ia dapat membaca ke mana arah tembakan lawan.
Meski aksinya di laga ini menjadi salah satu kunci kemenangan Leipzig, Gulacsi tak mau besar kepala. Baginya, penyelamatan sukses yang dilakukannya hanya bagian dari taktik tim untuk tetap mengontrol laga.
Peter Gulacsi (celana merah) merayakan kemenangan Leipzig atas Tottenham Hotspur. Foto: Reuters/Andrew Boyers
"Kami mengontrol laga sekitar 75 menit. Spurs berusaha menggunakan kualitas individu mereka untuk menyerang balik. Namun, kami bertahan sama baiknya dengan menyerang," jelas Gulacsi, dikutip dari laman resmi Leipzig.
ADVERTISEMENT
"Kami gembira dengan hasilnya. Kemenangan ini jadi modal baik di leg kedua. Catatannya, kemenangan ini belum menjamin apa pun," tuturnya.
Gulacsi benar. Kemenangan 1-0 di leg pertama tidak menjamin apa pun. Tidak perlu melihat kelewat jauh. Tottenham membuktikannya sendiri di Liga Champions musim lalu. Maka, tak berlebihan jika Leipzig untuk tak menganggap leg kedua pada 11 Maret sebagai duel hidup dan mati.