Petinggi Juventus dalam Penyelidikan, Uang Rp 815 M Jadi Sorotan

27 November 2021 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andrea Agnelli bersama Pavel Nedved dan Fabio Paratici menyaksikan pertandingan Juventus di Stadio Olimpico Grande Torino. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Andrea Agnelli bersama Pavel Nedved dan Fabio Paratici menyaksikan pertandingan Juventus di Stadio Olimpico Grande Torino. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Juventus kini tersandung masalah keuangan. Bukan bangkrut, para petinggi klub asal Turin itu tengah diselidiki terkait kasus pemalsuan pembukuan keuangan dengan angka 50 juta euro (Rp 815 miliar).
ADVERTISEMENT
Menurut laporan surat kabar Italia, La Gazzetta dello Sport, petugas kepolisian militer yang bergerak di bawah Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia, Guardia di Finanza, tiba di kantor Juventus, Continassa, pada Jumat (26/11) waktu setempat.
"Guardia di Finanza tiba di Continassa hari ini untuk mengumpulkan informasi dan mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan karena Juventus sedang diselidiki sehubungan dengan [kasus pemalsuan keuangan] antara musim 2018 hingga 2021," tulis laporan tersebut.
Sebelumnya, sebuah berkas dibuka oleh Kantor Kejaksaan Umum Turin menyusul penyelidikan Komisi Nasional Perusahaan dan Bursa Efek (CONSOB) dan Pengawas Sepak Bola Italia (COVISOC) atas kasus pemalsuan keuntungan modal (capital gain) di Serie A.
Suporter Juventus mebawa bendera saat pertandingan melawan Atalanta di stadion Allianz, Turin. Foto: REUTERS / Massimo Pinca
Laporan tersebut mengeklaim perpindahan 50 juta euro (Rp 815 miliar) telah terjadi dan ada enam orang di Juventus yang tengah diselidiki atas kasus tersebut, termasuk Presiden Juventus, Andrea Agnelli.
ADVERTISEMENT
Selain Agnelli, Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved, dan mantan Direktur Olahraga, Fabio Paratici--sekarang di Tottenham Hotspur--juga masuk dalam daftar penyelidikan.
“Saat ini, tindakan itu bertujuan untuk memastikan kejahatan komunikasi palsu dari perusahaan terdaftar dan menerbitkan faktur untuk transaksi yang tidak ada," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Umum Turin.
Beberapa transfer yang terkait dengan penyelidikan kasus ini, khususnya pertukaran pemain dengan Barcelona pada 2020. Saat itu, Miralem Pjanic dari Juventus ditukar dengan Arthur Melo.