Piala AFF 2020, Waktunya Indonesia Juara?

18 Mei 2020 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Timnas Indonesia dalam penyisihan grub B Piala AFF 2018 melawan Timnas Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Indonesia dalam penyisihan grub B Piala AFF 2018 melawan Timnas Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia bakal memiliki peluang juara besar di Piala AFF 2020. Sebabnya, ada tiga negara kuat, Thailand, Malaysia, dan Filipina, yang dikabarkan tidak akan mengikuti turnamen dua tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sampai sejauh ini, belum ada konfirmasi dari federasi sepak bola Thailand, Malaysia, dan Filipina terkait keikutsertaan mereka di Piala AFF. Akan tetapi, mereka sudah mengindikasikan bakal fokus ke kompetisi domestik yang masih tertunda karena pandemi virus corona.
PSSI sejauh ini belum satu pemikiran dengan ketiga negara tadi. Berdasarkan pengumuman yang disampaikan AFF pada 26 Maret lalu, Piala AFF akan tetap dihelat sesuai jadwal dari 23 November sampai 31 Desember 2020, dan Indonesia sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda bakal mundur.
Ketiadaan Thailand, Malaysia, dan Filipina mestinya jadi angin segar buat Indonesia di Piala AFF. Kans meraih trofi perdana harusnya terbuka semakin lebar.
Pesepak bola Thailand merayakan gol usai mencetak dua poin ke gawang Indonesia pada final putaran kedua AFF Suzuki Cup 2016 di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12). Foto: Aditia Noviansyah
Thailand, harus diakui, adalah kryptonite buat Timnas Indonesia. Dari 12 kali pertempuran di Piala AFF edisi 1998-2018, Thailand sukses mengemas sembilan kemenangan dan cuma kalah tiga kali dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kemudian Malaysia. Pertemuan kedua negara serumpun ini ibarat derbi. Di Piala AFF keduanya sudah bertemu sebanyak tujuh kali dengan rincian Timnas Indonesia mengemas empat kemenangan dan Malaysia tiga kali.
Masalahnya, satu dari tiga kemenangan Malaysia berujung gelar juara. Ya, dalam edisi Piala AFF 2010, 'Harimau Malaya' mengandaskan mimpi 'Garuda' untuk merengkuh gelar juara.
Filipina, secara historis, memang selalu jadi lumbung gol buat Timnas Indonesia di Piala AFF. Pada periode 1998-2010, jala gawang The Azkals koyak 23 kali, dan mereka cuma mampu mencetak satu gol ke gawang Indonesia.
Suporter Malaysia di pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, sejak Piala AFF 2014, Filipina sukses naik kelas. Mereka berhasil merengkuh kemenangan perdana atas Indonesia, dengan skor 4-0 pula. Setelahnya, di edisi 2016 dan 2018, Filipina dan Indonesia selalu bermain imbang.
ADVERTISEMENT
Dari situ, bisa tergambar betapa beratnya perjuangan Indonesia jika Thailand, Malaysia, dan Filipina ikut memperebutkan Piala AFF. Namun, Timnas Indonesia tak lantas bisa merapikan kerah baju begitu saja.
Sebab, masih ada Vietnam yang sejauh ini juga belum mengindikasikan bakal mundur. Perlu dicatat, Vietnam termasuk berhasil menangani pandemi virus corona dan liga sepak bola mereka bakal digelar mulai 5 Juni. So, masih ada waktu bagi Vietnam untuk merampungkan kompetisi sebelum Piala AFF.
Menghadapi Vietnam, Indonesia masih unggul dengan catatan 3 kemenangan dan 3 hasil imbang. Akan tetapi, Vietnam sudah membuktikan bahwa mereka bukan tim kacangan.
Pemain Timnas Indonesia Irfan Bachdim (kanan) melewati pemain Timnas Vietnam pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Selasa (15/10/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Tengoklah hasil pertandingan Pra-Piala Dunia 2022 di Bali, 15 Oktober 2019 lalu. Ketika itu, Indonesia 1-3 dari tim asuhan Park Hang-seo tersebut.
ADVERTISEMENT
Ya, masih ada Vietnam. Masih juga ada Singapura yang menundukkan Indonesia 1-0 pada Piala AFF 2018 dan berhasil lolos ke Kualifikasi Piala Dunia 2022 ronde kedua. Namun, di atas kertas, ketiadaan Thailand, Filipina, dan Malaysia tetap akan membantu Indonesia.
Tahun lalu, PSSI merekrut Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Pria 50 tahun ini diimpor langsung dari Korea Selatan (Korsel) dengan curriculum vitae pernah mendampingi negaranya di Piala Dunia.
Sejauh ini, perubahan yang dibawa Shin memang belum bisa dibuktikan karena memang belum ada pertandingan yang dia jalani. Namun, jika di Piala Dunia saja Shin bisa membawa Korsel mengalahkan Jerman, seharusnya dia bisa membawa Indonesia juara Asia Tenggara. Ya, enggak, sih?
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!