Piala Afrika: Sempat Gagal Penalti, Mane Bawa Senegal ke Fase Gugur

2 Juli 2019 5:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sadio Mane (kanan) tampil membela Timnas Senegal dalam laga Piala Afrika menghadapi Kenya. Foto: Khaled Desouki/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sadio Mane (kanan) tampil membela Timnas Senegal dalam laga Piala Afrika menghadapi Kenya. Foto: Khaled Desouki/AFP
ADVERTISEMENT
Sadio Mane menjadi pusat perhatian saat Timnas Senegal menang 3-0 atas Kenya pada laga Grup C Piala Afrika, Selasa (2/7/2019) dini hari WIB. Tidak cuma karena kebintangannya sebagai pemain Liverpool, tetapi juga kisahnya kiprahnya dalam laga di Stadion 30 Juni itu.
ADVERTISEMENT
Mane memulainya dengan tinta merah. Betapa tidak, dia menyia-nyiakan peluang penalti pada menit ke-23. Kiper Patrick Matasi sukses menebak arah eksekusinya dan mengamankan bola.
Untung bagi Senegal, Mane bukanlah harapan tunggal untuk mencetak gol. Masih ada Henri Saivet, M'Baye Niang, dan Ismaila Sarr di lini serang mereka. Dan, berkat aksi nama terakhirlah, Senegal memecah kebuntuan pada menit ke-63.
Bukan berarti sosok Mane tenggelam akibat kesuksesan Sarr sebagai pembuka skor. Eks penyerang Southampton itu masih sempat membuktikan kualitasnya di sisa laga.
Tujuh menit berselang gol pertama, Mane sukses menggandakan keunggulan dengan memanfaatkan skenario serangan balik. Dia melakukan solo run, sebelum mengarahkan bola ke pojok bawah gawang Kenya.
Selain itu, Mane juga menunjukkan kekuatan mentalnya dengan kembali maju sebagai eksekutor penalti pada menit ke-77. Kali ini, dia sukses menaklukkan Matasi untuk kali kedua.
ADVERTISEMENT
Penalti tersebut dipicu oleh tekel Philemon Otieno kepada Sarr di kotak terlarang. Sang pelanggar pun diganjar kartu kuning kedua plus merah sehingga mesti meninggalkan arena.
Lesakan Mane dari titik putih sekaligus menjadi yang terakhir. Senegal pun menang dengan selisih tiga angka atas Kenya.
Hasil tersebut bermakna penting karena Senegal sukses melaju ke babak 16 besar. Mereka berstatus runner-up Grup D dengan koleksi enam poin dan terpaut 3 angka dari Aljazair di puncak tabel.
Pada waktu bersamaan, Aljazair juga membukukan kemenangan telak 3-0 atas Tanzania. Gol-gol mereka lahir dari Islam Slimani dan Adam Ounas (2).
Maroko Masih Sempurna
Beberapa jam sebelumnya, Grup D juga menyelenggarakan dua laga penentuan: Maroko vs Afrika Selatan serta Pantai Gading vs Namibia.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Maroko menang 1-0 berkat gol Mobarak Boussoufa di pengujung pertandingan. Tripoin tambahan mengonfirmasi kesempurnaan mereka selama fase grup. Di klasemen akhir, Maroko menempati urutan pertama dengan koleksi 9 poin dari tiga kemenangan.
Lebih apik lagi karena kemenangan-kemenangan tersebut diraih Maroko dengan catatan clean sheet. Ya, tak satu pun gol bersarang ke gawang mereka dalam tiga laga fase grup.
Mendampingi Maroko ke babak 16 besar, ada Pantai Gading sebagai runner-up dengan koleksi 6 poin. Tiket ke fase gugur dipastikan tim beralias Les Elephants lewat kemenangan 4-1 atas Namibia. Gol-gol mereka tersebar atas nama Max-Alain Gradel, Serey Die, Wilfried Zaha, serta Gnaly Albert Maxwel Cornet.