Piala Dunia 2022 Terancam Tak Tayang di Vietnam karena Harga Hak Siar Selangit

28 Juli 2022 20:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Dunia Foto: Mohamed el-Shahed / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Dunia Foto: Mohamed el-Shahed / AFP
ADVERTISEMENT
Piala Dunia 2022 akan digelar di Qatar pada November mendatang. Namun, gelaran akbar sepak bola dunia itu terancam tak bisa disaksikan oleh orang-orang di Vietnam. Harga hak siar yang dinilai terlalu mahal alias selangit menjadi persoalan.
ADVERTISEMENT
Media Vietnam, The Thao 247, memberitakan bahwa sekarang para pencinta sepak bola di Vietnam sedang sangat prihatin dengan hak siar Piala Dunia 2022. Situasinya kini, belum ada pihak broadcasting di Vietnam berani ambil hak siar Piala Dunia karena harganya terlalu tinggi.
Jadi, harga untuk hak siar Piala Dunia 2022 di Vietnam adalah sebesar 15 juta USD, setara dengan lebih dari 350 miliar Dong, atau sekitar Rp 223 miliar. Total, ada 64 laga, maka setiap pertandingan memiliki perkiraan harga sekitar Rp 3,5 miliar.
"Tidak hanya itu, hak siar Piala Dunia 2022 dimiliki oleh Federasi Sepak Bola Dunia [FIFA], sehingga FIFA juga membuat sejumlah persyaratan bagi pemegang hak siar seperti harus menyiarkan upacara pembukaan dan penutupan," tulis The Thao 247.
Pemain Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam berebut bola dengan pemain Timnas Vietnam Nguyen Tuan Anh pada pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (7/6). Foto: Humas PSSI/HO/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, laporan itu menyatakan bahwa tidak mungkin ada media di Vietnam yang sanggup membayar harga hak siar Piala Dunia 2022 sendirian. Solusinya, mungkin media-media di Vietnam harus bersatu dan patungan.
ADVERTISEMENT
Dulu, Vietnam juga nyaris tak menyiarkan Piala Dunia 2018. Waktu itu, stasiun televisi Vietnam, VTV, mengalami kesulitan dalam proses negosiasi karena harga hak siar kelewat tinggi.
Namun di hari-hari terakhir, sejumlah unit domestik membantu VTV sehingga berhasil mengambil hak siar Piala Dunia. Sedihnya, harga yang dibayarkan VTV waktu itu tidak balik modal, malah mengalami kerugian sekitar 90%.