Piala Dunia U-20 2021 Gunakan VAR, Indonesia Kudu Siap

30 Januari 2020 20:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar besar yang menampilkan VAR. Foto: Carl Recine/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Layar besar yang menampilkan VAR. Foto: Carl Recine/Reuters
ADVERTISEMENT
Menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 memaksa Indonesia kudu siap segala hal. Infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi fokus utama dalam persiapan penyelenggaraan. Termasuk VAR (video assistant referee).
ADVERTISEMENT
FIFA mewajibkan penggunaan VAR di Piala Dunia U-20 2021. Pasalnya, ajang tersebut merupakan arena pemanasan bagi wasit-wasit yang akan tampil di Piala Dunia 2022 Qatar.
Indonesia masih meraba-raba soal VAR. Maka, dalam beberapa bulan terakhir PSSI berkonsultasi dengan FIFA dan IFAB (International Football Association Board), selaku badan pembuat peraturan sepak bola, untuk rencana penggunaan VAR di Piala Dunia U-20 2021.
Hasilnya, lima tahapan mempersiapkan pemakaian VAR mengemuka. Langkah pertama, PSSI mesti membentuk tim pelaksana proyek dilanjutkan dengan pertemuan bersama FIFA dan IFAB.
Awalnya, agenda tersebut digelar dua hari setelah Kongres Biasa PSSI di Bali atau tepatnya 27 Januari. Namun, rencana bergeser ke pertengahan Februari.
Review VAR di laga Nigeria vs Islandia. Foto: Reuters/Sergio Perez
Kick-off VAR FIFA meeting tidak jadi Januari. Agenda berubah menjadi 17-22 Februari bertempat antara Bali atau Jakarta. Kenapa bergeser? Kami menunggu dulu struktur dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI yang baru terbentuk. Kemudian, menyosialisasikan dan menyinergikan program PSSI tahun 2020 lewat Member Development Program,” tutur Efraim Ferdinand, Kepala Departemen Wasit PSSI, saat ditemui kumparanBOLA di Bali.
ADVERTISEMENT
Empat tahapan sisanya sebetulnya lebih cenderung bagaimana Indonesia punya teknologi dan sumber daya manusia VAR sendiri. Dengan kata lain, khusus Piala Dunia U-20 2021, persiapan pemakaian VAR bisa dipangkas langkahnya.
Pasalnya, wasit-wasit VAR akan diimpor langsung oleh FIFA, begitu pun dengan teknologinya. Berarti sekarang tinggal menyinergikan VAR dengan infrastruktur yang dimiliki Indonesia untuk venue Piala Dunia U-20 2021.
Pada Maret nanti, FIFA akan melakukan inspeksi lanjutan untuk menentukan venue. Bersamaan dengan itu, FIFA juga melihat stadion mana yang memenuhi syarat untuk instalasi VAR.
FIFA pastinya begitu detail memeriksa kelengkapan infrastruktur mengingat sistem kerja VAR terbilang rumit.
“Orang berpikir bahwa teknologi ini sederhana. Padahal, sebetulnya rumit. Selama ini teknologi memungkinkan cuplikan pertandingan hanya sampai ke meja broadcast dengan satu jalur. Namun, ketika wasit membutuhkan cuplikan itu melalui VAR akan dibutuhkan teknologi dua lalu lintas atau jalur yang besar. Itu salah satu contoh betapa rumitnya VAR,” kata Technical Director IFAB, David Elleray.
ADVERTISEMENT