Piala Dunia U-20 2021: PSSI Ingin Stadion Oke dan Suporter Tak Berulah

22 Januari 2020 19:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
PSSI cukup sibuk mempersiapkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Federasi kudu memastikan stadion, jadwal, dan suporter siap serta tak menuai masalah.
ADVERTISEMENT
Soal stadion, sebanyak enam stadion dipilih sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. Stadion-stadion yang dimaksud ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Pakansari (Kabupaten Bogor), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Patriot Candrabaga (Kota Bekasi), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Manahan (Solo).
Keenam stadion itu akan direnovasi agar sesuai standar FIFA. PSSI mesti memastikan renovasi kelar tepat waktu.
“Sekjen PSSI (Ratu Tisha) berhasil negosiasi. Dari empat yang ditentukan FIFA, sekarang menjadi enam. Mudah-mudahan tidak ada perubahan. Keseriusan pemerintah luar biasa membangun stadion. Insya Allah tak meleset. Sebelum atau sesudah Kongres Biasa PSSI, saya akan muter lagi,” ujar Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan.
Bergeser ke jadwal Piala Dunia U-20 2021, Iriawan menegaskan masih dalam tahap diskusi. Meski demikian, federasi sudah merekomendasikan bahwa Piala Dunia U-20 2021 digelar pada bulan Juli.
ADVERTISEMENT
Ketua PSSI terpilih Mochamad Iriawan alias Iwan Bule. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
“Saya inginnya bulan Juli supaya ada waktu panjang untuk persiapan. Selain itu, bulan Ramadan kalau tidak salah Mei. Kalau mainnya Mei itu masih puasa. Kami coba menindaklanjuti (soal tanggal),” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.
Di luar teknis persiapan penyelenggaraan, PSSI juga menyasar suporter. Menurut Iwan Bule, pembinaan suporter menjadi perlu saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Iriawan tak ingin suporter berulah sehingga PSSI mendapat hukuman dari FIFA. Karena itu, federasi berencana membuat divisi sendiri khusus mengurusi suporter.
“Nanti divisi itu langsung di bawah saya atau Sekjen PSSI. Apa yang diminta suporter coba kami akomodasi supaya tidak terjadi seperti beberapa waktu lalu. Kami pernah kena denda besar waktu di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia vs Malaysia. Suporter tidak mengerti itu. Belum lagi hukuman tanpa penonton saat melawan Uni Emirat Arab di ajang yang sama,” kata Iriawan.
ADVERTISEMENT
Konsep mengenai divisi pembinaan suporter tengah disusun PSSI. Unsur kepolisian dan perwakilan suporter akan terlibat di dalam divisi tersebut.
“Konsepnya akan kami dalami di Kongres Biasa PSSI nanti. Ada dari polisi dan suporter. Lewat divisi itu, kami bisa menjelaskan apa saja yang membuat PSSI merugi. Euforia boleh, tapi harus ada aturannya. Nanti sayang kalau dikasih hukuman lagi, rugi di Timnas juga,” ujar Iriawan.