Piala Super Eropa: Bale atau Griezmann yang Lebih Bisa Diandalkan?

15 Agustus 2018 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duel Isco (kiri) dan Savic di Derbi Madrid. (Foto: REUTERS/Juan Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Duel Isco (kiri) dan Savic di Derbi Madrid. (Foto: REUTERS/Juan Medina)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamis (16/8/2018) dini hari WIB, Real Madrid dan Atletico Madrid akan bersua di A Le Coq Arena, Tallinn, Estonia. Mereka akan berebut menjadi raja di Benua Biru dalam laga Piala Super Eropa.
ADVERTISEMENT
Los Blancos tampil sebagai juara Liga Champions, sementara Atletico merupakan pemegang titel Liga Europa. Selain sebagai penentu raja Benua Biru, laga Piala Super Eropa itu juga bakal jadi ajang adu gengsi dua tim sekota ini. Maka, tak salah bila menerka bahwa hasil akhir bisa ditentukan oleh individu-individu tertentu.
Gareth Bale Tumpuan Baru Real Madrid
Kami sama sekali tak meragukan kecerdasan Isco Alarcon sebagai kreator serangan Madrid. Namun, yang dibutuhkan El Real saat ini adalah figur penyerang haus gol; sebelas-dua belas dengan karakteristik Cristiano Ronaldo.
Menempatkan Karim Benzema sebagai mesin gol dirasa kurang tepat. Mantan penggawa Olympique Lyon itu justru lebih mahir dalam mengakomodir peluang. Torehan 10 assist di pentas liga jadi acuannya -- dua kali lipat dari jumlah golnya.
ADVERTISEMENT
So, Gareth Bale jadi sosok paling ideal untuk mengisi nama dalam daftar ini. Kemampuan dribel, akurasi tembakan, ketajaman, dan kelebihan dalam duel udara membuat jebolan akademi Southampton itu berpotensi menggantikan Ronaldo sebagai pendulang gol utama Madrid.
Di musim lalu saja dia menjadi penyumbang gol kedua terbanyak setelah CR7 dengan 16 gol di La Liga. Kemampuannya untuk muncul sebagai pembeda juga tergambar kala sukses mencetak dwigol di final Liga Champions terakhir melawan Liverpool.
Selebrasi gol Gareth Bale. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Gareth Bale. (Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters)
Atletico memang sedikit berbeda dengan Liverpool di musim lalu, khususnya dari segi pertahanan. Kokohnya benteng pertahanan yang dikawal Diego Godin itu juga dikukuhkan dengan hanya 22 gol yang bersarang ke gawang mereka di La Liga edisi 2018/19.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, barisan pertahanan Atletico bukannya mustahil ditembus. Nyatanya, Ronaldo mampu mencetak 4 gol dalam 5 pertemuan terakhir di semua ajang. Jadi cara paling simpel adalah memfungsikan Bale serupa dengan Ronaldo di lini depan.
Sebagian besar gol Ronaldo ke gawang Atletico berasal dari sisi tepi. Nah, inilah peran yang bakal diemban Bale.
Pada praktiknya, Bale akan ngepos sebagai winger kanan. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan untuk merangsek ke tengah demi mengonversi peluang. Lagipula, sebelum pertandingan, pelatih Julen Lopetegui telah mengungkapkan secara tersirat bahwa Bale akan menjadi tumpuan di musim ini.
Antoine Griezmann yang Tugasnya Semakin Ringan
Bukannya tak ada nama lainnya, tetapi sulit untuk menghapus Antoine Girezmann dari daftar pemain andalan Atletico. Buktinya, 2 dari 3 gol terakhir mereka di Derbi Madrid tercipta dari magi Griezmann.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, pemain berusia 27 tahun itu mengemban peran ganda di barisan terdepan Atletico. Tak cuma juru gedor, tetapi juga penyodor assist. Dua puluh lima gol plus sebelas assist di La Liga dan Liga Europa adalah buktinya. Catatan itu cukup merepresentasikan vitalnya peran Griezmann bagi skuat asuhan Diego Simeone tersebut.
Griezmann tak sendirian. Diego Costa yang lebih powerful jadi tandem ideal untuk Griezmann yang lemah dalam mengantispasi bola-bola atas. Pergerakan dinamis Costa juga turut mencairkan sektor depan, turut membuka ruang untuk lini kedua.
Pada Derbi Madrid April lalu misalnya, tak ada yang benar-benar ngepos di jantung pertahanan lawan, baik itu Griezmann atau Costa. Mereka juga bergerak ke sisi tepi, memberikan ruang gerak kepada Saul Niguez dan Koke Resurreccion untuk lebih ofensif.
ADVERTISEMENT
Selebrasi Griezmann. (Foto: REUTERS/Vincent Kessler)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Griezmann. (Foto: REUTERS/Vincent Kessler)
Kabar baiknya, Griezmann akan mendapatkan sokongan lebih dari lini kedua. Jika sebelumnya hanya Koke yang aktif dalam memprakarasi peluang di tepi sayap, kini mereka telah kedatangan Thomas Lemar dari AS Monaco.
Dari segi agresivitas, pemain berdarah Guadeloupe itu lebih baik ketimbang Koke. Lemar merupakan winger murni yang jadi senjata AS Monaco saat menjuarai Ligue 1 periode 2016/17 silam, berbeda dengan Koke yang berposisi alami sebagai gelandang tengah.
Terlebih, efek samping dari sepasang full-back Madrid yang ofensif bisa jadi titik eksploitasi Lemar nanti, baik itu dengan aksi dribel maupun umpan silang. Jadi tak berlebihan untuk berharap kehadiran Lemar akan mendongkrak agresivitas Griezmann.
ADVERTISEMENT