Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Premier League Menang Sengketa Hak Siar Lawan TV China, Berhak Kantongi Rp 3 T
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bos Premier League sebelumnya menyetujui kesepakatan dengan PP Sports untuk menyiarkan pertandingan Premier League di China. Nilai kontraknya lebih dari 564 juta poundsterling (Rp 11 triliun) pada 2016.
Dalam kesepakatan tersebut, PP Sports bakal diizinkan menyiarkan 380 pertandingan Liga Inggris per musimnya. Durasi perjanjian ini selama tiga musim, mulai dari 2019 hingga 2022.
Menurut laporan The Athletic, itu seharusnya menjadi kontrak luar negeri paling menguntungkan di Premier League dalam siklus hak penyiaran tiga tahun. Bahkan menurut Mirror, jumlah tersebut 12 kali lipat dari yang dibayarkan pemegang hak siar sebelumnya di China, Super Sports Media.
Namun, angsuran pertama sebesar 257 juta poundsterling (Rp 5 triliun) tak pernah tiba. Selanjutnya pada Maret 2020, di tengah masalah keuangan dan pandemi COVID-19, PP Sports juga gagal melakukan pembayaran kedua sebesar 160 juta poundsterling (Rp 3,1 triliun) ke Premier League.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Premier League memutuskan kerja sama dengan PP Sports pada September 2020. Mereka juga menolak permintaan negosiasi ulang kontrak atau memperpanjangnya hingga tiga tahun dengan kesepakatan yang lebih menguntungkan.
"Premier League menyambut baik keputusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Tinggi hari ini terkait dengan tidak adanya pembayaran biaya oleh PP Sports, mantan mitra siaran di China," tulis pernyataan resmi Premier League.
"Premier League akan dengan tegas menegakkan hak kontraktualnya ketika tidak ada pilihan lain yang tersedia. Kami sekarang akan memulai proses pemulihan biaya dan itu harus dibayar oleh PP Sports," tambah pernyataan itu.
Terlepas dari itu, Suning Holdings Group selaku pemilik PP Sports memang tengah dalam rentetan utang, termasuk yang menimpa klub sepak bola yang mereka miliki, Inter Milan.
ADVERTISEMENT
Usai menjadi juara Liga Italia 2020/21, kepindahan pelatih Antonio Conte dan beberapa bintang mereka, seperti Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi tak bisa terelakkan demi menstabilkan kondisi keuangan klub.
Tak hanya itu, Suning Holdings Group juga membubarkan tim Liga Super China milik mereka, Jiangsu FC, pada Maret 2021. Alasannya karena masalah keuangan.