news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Presiden La Liga: PSG dan Man City Rusak Sistem Sepak Bola Eropa

23 Mei 2019 0:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden La Liga, Javier Tebas (kanan). Foto: ROSLAN RAHMAN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden La Liga, Javier Tebas (kanan). Foto: ROSLAN RAHMAN / AFP
ADVERTISEMENT
Presiden La Liga, Javier Tebas, mengeluarkan pernyataan yang barangkali membuat sakit telinga suporter Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester City. Menurut Tebas, City dan PSG merusak sistem sepak bola di Eropa.
ADVERTISEMENT
Latar belakang dari ucapan Tebas ini, tentu saja, adalah kekuatan yang dimiliki PSG dan City dari aspek finansial. Tebas menyatakan bahwa kedua klub itu dimiliki oleh ‘satu negara’, dan uang yang mereka keluarkan merusak harga pasar.
“Masalah dari PSG dan City adalah mereka klub yang dijalankan oleh sebuah negara. Yang satu berasal dari uang hasil penjualan minyak, yang satu lagi gas. Kerusakan yang mereka buat terhadap sepak bola Eropa sangat besar, karena mereka membuat inflasi terhadap harga pasar pemain,” kata Tebas dikutip dari Bleacher Report.
PSG dan City memang dikuasai oleh konsorsium yang berbasis di dua negara Timur Tengah. City dimiliki oleh Abu Dhabi Group yang berbasis di Uni Emirat Arab, dan PSG dikuasai oleh Qatari Sports Investment yang bermarkas di…well, Qatar.
ADVERTISEMENT
Menurut Tebas, PSG dan City tidak perlu memikirkan neraca keuangan mereka kala membeli pemain karena mereka dikucuri oleh uang dari dua negara tersebut. Dari situ, sang presiden menyatakan bahwa sepak bola sudah layaknya mainan belaka bagi PSG dan City, dan kedua klub itu bisa sesuka hati melakukan apapun terhadap mainan mereka.
Para pemain Manchester City merayakan gol saat melawan Brighton and Hove Albion. Foto: REUTERS/Toby Melville
“Klub-klub ini tidak perlu memikirkan pendapatan mereka ketika membeli pemain karena menerima uang dari sebuah negara. Ini membuat klub-klub lain berada dalam situasi finansial yang sulit. Ini mengguncang keseimbangan struktur sepak bola Eropa.”
“Sepak bola bukanlah olahraga lagi. Bukan sebuah industri. Sepak bola sudah menjadi mainan dari sebuah negara. Ketika menjadi mainan, maka itu akan dimainkan oleh anak-anak. Pada akhirnya, keseluruhan sistemnya akan rusak,” tegas Tebas.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ, Tebas juga menolak ide Liga Super Eropa. Yang dimaksud sebagai Liga Super Eropa adalah sebuah kompetisi liga yang diikuti oleh tim-tim top dan kaya dari Eropa. Liga Super Eropa sejauh ini masih sebuah wacana, tetapi gaungnya semakin kencang.
Kegembiraan Juan Bernat dan penggawa PSG lainnya usai mencetak gol. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Nah, Tebas berpendapat bahwa Liga Super Eropa adalah efek dari ulah PSG dan City. Liga Super Eropa hanya diadakan untuk membuat klub-klub lain meraup uang lebih agar mampu berkompetisi dengan PSG dan City, bukan untuk kekompetitifan dari sepak bola itu sendiri.
“Tentu saja, masalah yang ada dari penyelenggaraan Liga Super Eropa disebabkan oleh City dan PSG. Klub-klub di Eropa hanya ingin uang lebih dari Liga Super Eropa ini untuk bersaing dengan City dan PSG.”
ADVERTISEMENT
Tak hanya kali ini saja Tebas melemparkan kritik keras kepada PSG dan City. Di tahun 2018 lalu, Tebas pernah menyatakan bahwa PSG dan City melakukan kecurangan dengan bentuk ‘doping finansial.