news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Presiden Prancis Minta Maaf ke Albania Soal Insiden Lagu Kebangsaan

9 September 2019 7:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato saat peringatan D-Day. Foto: Ian Langsdon/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato saat peringatan D-Day. Foto: Ian Langsdon/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, meminta maaf kepada Albania menyoal insiden lagu kebangsaan ketika tim sepak bola masing-masing negara bertemu di Stade de France, Paris, dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2020, Sabtu (8/9/2019) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Insiden itu terjadi saat seremoni pra-laga berlangsung. Seperti biasa, lagu kebangsaan kedua negara diputar. Saat pemutaran lagu kebangsaan Albania, 'Himni I Flamurit', para pemain dan suporter negara Balkan tersebut terlihat bingung. Beberapa pendukung Albania bahkan terlihat marah.
Reaksi mereka adalah hal yang wajar. Pasalnya, lagu kebangsaan yang diputar adalah 'El Gran Carlemany…' yang notabene merupakn lagu kebangsaan Andorra—yang akan menjadi lawan Prancis pada Rabu (11/9/2019) dini hari WIB.
Insiden ini membuat sepak mula tertunda selama enam menit, karena lagu kebangsaan Albania yang sesungguhnya harus diputar. Untungnya, tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di laga tersebut.
Namun, wajah Prancis jelas tercoreng akibat kejadian memalukan ini. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Macron langsung turun tangan dan meminta maaf kepada Albania.
ADVERTISEMENT
Adanya permintaan maaf dari Macron dikonfirmasi langsung oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama, melalui akun Twitter pribadinya. Menurut pernyataan Rama, Macron tak hanya meminta maaf, tetapi juga mengapresiasi sikap pemain Albania yang tidak berlebihan.
“Presiden Macron mewakili sepak bola Prancis meminta maaf atas skandal tentang lagu kebangsaan kami. Ia menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahan yang tak dapat diterima, dan ia mengapresiasi reaksi dari pemain kami,” tulis Rama.
Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps juga menyampaikan permintaan maaf di konferensi pers pasca-laga. Deschamps menyatakan bahwa insiden seperti itu tak seharusnya terjadi.
“Saya ingin meminta maaf kepada pemain dan pelatih Albania. Itu bukanlah sesuatu yang semestinya terjadi, tetapi itu terjadi. Saya bisa memahami posisi mereka, dan sudah seharusnya kami menunggu sampai lagu kebangsaan mereka dapat diputar,” ucap Deschamps, dikutip dari The Telegraph.
ADVERTISEMENT
Kejadian seperti di laga Prancis versus Albania ini, sayangnya, pernah terjadi beberapa kali. Pada 2018, skandal skala internasional nyaris terjadi kala Timnas U-19 Korea Selatan berhadapan dengan Timnas U-19 Yordania. Saat lagu kebangsaan Korea Selatan diputar, yang terdengar dari pengeras suara malah lagu kebangsaan Korea Utara.
Kejadian yang lebih konyol lagi terjadi pada pertandingan Slovakia versus Malta pada 2014. Saat lagu kebangsaan Malta dimainkan, yang terputar justru lagu dari band rock asal Amerika Serikat, Linkin Park, yang berjudul Numb. Untungnya, lagu tersebut langsung dihentikan, dan lagu kebangsaan Malta yang sebenarnya segera diputar.