Profil KV Mechelen, Klub Sandy Walsh yang Sempat Tersandung Kasus Suap

7 Desember 2020 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KV Mechelen, klub yang dibela pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh. Foto: Instagram/@kvmechelen
zoom-in-whitePerbesar
KV Mechelen, klub yang dibela pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh. Foto: Instagram/@kvmechelen
ADVERTISEMENT
Sandy Walsh, pemain keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri, baru saja jadi pahlawan buat klubnya KV Mechelen. Satu golnya di menit akhir sukses menghindari kekalahan dari Standard Liege.
ADVERTISEMENT
Omong-omong soal KV Mechelen, klub tersebut saat ini bermain di Belgian Pro League 2020/21. Kompetisi tersebut merupakan level teratas sepak bola Belgia.

Profil KV Mechelen

Dewasa ini, Liga Belgia memang didominasi oleh Anderlecht, Standard Liege, hingga Genk. Namun demikian Mechelen sejatinya bukan klub yang bisa dipandang sebelah mata.
Sejarah mencatat bahwa klub yang terletak di Antwerp, Belgia, ini sudah memenangi sejumlah gelar bergengsi. Empat kali juara Liga Belgia dan dua kali Piala Belgia.
Selain itu, di pentas Eropa, klub beralias Malions ini sudah memenangi Piala Winners Eropa 1987/88 dan Piala Super Eropa 1988.
Mechelen berdiri pada 1904. Pada 1921/1922, untuk kali pertama mereka promosi ke level tertinggi sepak bola Belgia. Sebelum itu mereka sempat mengalami degradasi sebanyak dua kali dan sialnya itu terjadi secara beruntun.
KV Mechelen, klub yang dibela pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh. Foto: Instagram/@kvmechelen
Pada 1928, mereka kembali ke level tertinggi. Cukup lama mereka bermain di divisi teratas, hingga 1955/1956. Tapi, dalam periode 10 tahun, tepatnya 1960 hingga 1970, mereka bolak balik naik turun divisi.
ADVERTISEMENT
Pada 1983, mereka cukup lama di divisi teratas, tepatnya hingga 1996/1997. Selama rentang waktu tersebut mereka menggamit satu trofi dan beberapa kali ada di posisi kedua dan ketiga. Puncaknya, mereka memenangi gelar Piala Winners dan menjejak perempat final Piala Eropa (saat ini Liga Champions).

Mechlen Pernah Alami Masa Suram

Di balik prestasinya, Mechelen juga pernah mengalami masa-masa terpuruk. Kendati berstatus tim papan atas di era 90 hingga 2000-an, mereka sempat tersangkut masalah lisensi klub oleh FIFA.
Mereka diketahui tak mendapat lisensi klub profesional dan pada akhir musim 1990-an mereka terjun bebas ke divisi ketiga. Sudah begitu, saat memulai kompetisi, klub dengan dominasi jersi kuning merah ini harus menerima hukuman minus sembilan poin.
ADVERTISEMENT
Mereka kembali ke divisi kedua pada 2004/05. Setahun berselang, mereka juga sukses naik ke divisi teratas kembali.

Rival Abadi Mechelen Bernama RAC Mechelen

Mechelen berbasis di Stadion AFAS atau Achter de Kazerne. Nama ini juga punya sejarah dengan arti dalam bahasa Indonesia adalah Di Balik Barak. Stadion tersebut dinamakan demikian lantaran ada barak di samping stadion saat Perang Dunia II.
Seperti klub-klub yang berkompetisi di pelbagai belahan dunia, Mechelen juga punya rival yakni KRC Mechelen. Keduanya berasal dari Kota Antwerpen, tetapi KV Mechelen lebih sukses dengan meraih sejumlah gelar.
Pada 1940, misalnya. KV Mechelen sukses memenangi gelar Liga Belgia pertama. Berselang tiga tahun setelahnya atau 1943, mereka naik podium dan mereka mengulangi pencapaian yang sama pada 1946 dan 1948.
KV Mechelen, klub yang dibela pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh. Foto: Instagram/@kvmechelen
KV Mechelen dan RAC Mechelen jarang bertemu dewasa ini. Terakhir kali kedua kesebelasan bertemu pada 2005 silam.
ADVERTISEMENT
Hanya, saat kedua tim bertemu, kerap terjadi perselisihan di lapangan. Imbasnya bahkan sampai merambat ke luar lapangan dan membikin kedua kelompok suporter saling bentrok.

Masa Suram Mechelen Jilid II: Kasus Suap dan Degradasi

Mechelen kembali tersandung masalah pada 2017 hingga 2019. Dalam dua tahun tersebut, mereka terlibat sejumlah konflik internal dan eksternal.
Adapun konflik internal adalah para pemain dan ofisial terlibat kasus suap. Pada Maret 2019, usai Federasi Sepak Bola Belgia melakukan investigasi, Mechelen dijatuhi hukuman karena terbukti melakukan suap.
Konflik internal berdampak pada eksternal. Mechelen kemudian mendapat hukuman degradasi selama satu musim pada 2018.
KV Mechelen, klub yang dibela pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh. Foto: Instagram/@kvmechelen
Namun demikian, Federasi Sepak Bola Belgia menilai bahwa hukuman degradasi saja tidaklah cukup. Alhasil, dua hukuman tambahan diberikan dengan tak boleh berpartisipasi di Piala Europa dan Piala Belgia selama satu musim.
ADVERTISEMENT
Mereka menjalani musim 2019 dengan hanya bermain di kompetisi domestik. Alhasil, mereka sukses kembali ke level tertinggi pada musim ini.
----