Profil Thomas Strakosha, Kiper Lazio yang Bikin Blunder Konyol di Liga Europa

17 September 2021 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kiper Lazio Thomas Strakosha usai mencetak gol bunuh diri saat melawan Galatasaray di Ali Sami Yen, Istanbul. Foto: Ozan Kose/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kiper Lazio Thomas Strakosha usai mencetak gol bunuh diri saat melawan Galatasaray di Ali Sami Yen, Istanbul. Foto: Ozan Kose/AFP
ADVERTISEMENT
Penjaga gawang Lazio, Thomas Strakosha, bisa disebut sebagai kambing hitam dalam kekalahan 0-1 dari Galatasaray di Liga Europa, Jumat (17/9) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Lazio melakoni matchday perdana di Grup E dengan bertamu ke markas Galatasaray. Perjalanan itu berbuah pahit lantaran kalah tipis 0-1 karena kekonyolan Strakosha.
Ceritanya begini, pada menit ke-66, Manuel Lazzari salah menyapu bola. Tendangan bek sayap Lazio itu malah melambung ke atas. Strakosha lalu coba melompat untuk menangkap bola tersebut.
Penjaga gawang Lazio Thomas Strakosha usai melakukan blunder saat melawan Galatasaray pada pertandingan Grup E Liga Europ di Stadion Turk Telekom, Istanbul, Turki. Foto: Murad Sezer/REUTERS
Sayangnya, tangkapan Strakosha tidak lengket sehingga bola masuk ke dalam gawang. Cuma itu gol yang tercipta pada pertandingan tersebut. Aksi itu bahkan menjadi bahan tertawaan ofisial Galatasaray.
Lantas, siapa Thomas Strakosha dan bagaimana kiprahnya?
Thomas Strakosha memulai kariernya dengan tim Yunani, Panionios, pada 2011 silam. Setahun berselang, ia kemudian direkrut oleh Lazio dengan biaya 7 ribu euro (kini setara Rp 1,2 miliar).
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, Strakosha menjadi pemain reguler di tim muda Lazio. Pemain kelahiran 19 Maret 1995 ini adalah pemain kunci saat tim menjuarai Campionato Nazionale Primavera musim 2012/13.
Thomas Strakosha, kiper andalan Lazio asal Albania. Foto: AFP/Miguel Medina
Strakosha kemudian mendapatkan promosi ke tim senior pada januari 2013. Akan tetapi, ia hanya menjadi opsi ketiga, berada di bayang-bayang Federico Marchetti dan Albano Bizzarri.
Pada September 2013, Lazio menjual Bizzarri ke Genoa. Namun, Etrit Berisha datang dari Kalmar yang menandakan Strakosha tetap menjadi pilihan ketiga.
Lazio kemudian meminjamkan Strakosha ke klub Serie B, Salernitana, pada Juli 2015. Ia melakoni debutnya melawan Avellino di pekan pembuka dan bermain selam 90 menit penuh.
Kendati demikian, nasibnya juga tak kunjung membaik. Strakosha hanya bermain dalam 13 laga bersama Salernitana dan kembali lagi ke Lazio pada Juni 2016.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Marchetti mengalami cedera dan Berisha pindah ke Atalanta sehingga memungkinkan Strakosha mendapatkan tempat utama. Ia main saat kalah 0-2 dar Milan.
Ekspresi kiper Lazio Thomas Strakosha usai mencetak gol bunuh diri saat melawan Galatasaray di Ali Sami Yen, Istanbul. Foto: Ozan Kose/AFP
Meskipun kebobolan 2 gol, Strakosha tampil cukup apik dan mendapatkan gelar Man of the Match untuk Lazio dalam pertandingan tersebut.
Strakosha selanjutnya menjadi kiper reguler yang bertugas di bawah mistar Lazio. Ia bahkan dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik pada musim 2017/18.
Menurut catatan Transfermarkt, Strakosha telah tampil dalam 178 pertandingan untuk Lazio dengan catatan 51 cleansheet dan 212 kali kebobolan.
Strakosha sendiri membela bendera Albania. Ia telah dipanggil tim nasional sejak belia. Ia pertama kali membela Timnas U-17 Albania untuk Euro U-17 2012 silam.
Ia kemudian terus menanjak hingga akhirnya membela timnas senior pada 2016. Ia memulai debutnya di Agustus saat melawan Maroko untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018. Hingga kini, ia telah mencatat 16 penampilan untuk Timnas Albania.
ADVERTISEMENT