PSSI Angkat Suara Usai Ditagih Utang Rp 672 Miliar oleh Perusahaan Belgia

18 Maret 2022 6:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
PSSI buka suara soal utang USD 47 juta (sekitar Rp 672 miliar) yang ditagih perusahaan Belgia, Target Eleven. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa federasi berniat untuk menyelesaikan kasus ini.
ADVERTISEMENT
PSSI menjelaskan bahwa kerja sama itu terjalin pada 2013 antara Target Eleven dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). Saat itu, sepak bola Indonesia memang tengah dilanda kisruh yang menyebabkan dualisme kompetisi: Indonesia Super League dan Liga Primer Indonesia.
Yunus Nusi mengatakan bahwa PSSI berencana untuk segera menyelesaikan sengketa ini. Namun, ia juga mempertanyakan sikap Target Eleven yang tidak melibatkan LPIS selaku pihak yang ada dalam kesepakatan pada 2013.
''Namun, Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir 1 dekade lalu. Sementara, LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh Target Eleven dalam kasus ini,'' lanjutnya.
Logo PSSI Foto: Alan Kusuma/kumparan
Target Eleven adalah agensi yang berkantor pusat di Brussel, Belgia. Mereka bergerak di bidang spesialisasi olahraga, pemasaran olahraga, dan nasihat hukum.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Media Belgia, RTBF, Target Eleven dan PSSI melakukan kesepakatan pada 2013 untuk memprofesionalkan sepak bola Indonesia. Namun kemudian, terjadi kisruh di PSSI, termasuk dualisme hingga campur tangan pemerintah yang menyebabkan Indonesia disanksi FIFA.
Target Eleven mengaku mereka terus mengembangkan proyek tersebut. Akan tetapi, mereka mengaku tidak pernah menerima pembayaran dari PSSI sebagaimana yang diatur dalam perjanjian yang ditandatangani pada 2013.
Ilustrasi PSSI Foto: ADEK BERRY / AFP
Dalam beberapa kesempatan, menurut RTBF, PSSI telah menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan situasi secara damai. Oleh karena itu, Target Eleven telah setuju untuk menangguhkan proses di hadapan CAS dengan maksud untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.
Namun, Target Eleven kehilangan kepercayaan pada PSSI yang terkesan mengulur waktu. Akhirnya, perusahaan Belgia yang berbasis di Brussels itu kembali mengadu ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Pada 14 Maret 2022, jumlah utang PSSI kepada Target Eleven adalah USD 47.141.293,38 (sekitar Rp 672 miliar).
ADVERTISEMENT