PSSI Jatim Dukung Suporter Indonesia, Andre, Dibebaskan

25 November 2019 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Timnas Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Insiden pengeroyokan dan penangkapan suporter Indonesia di Malaysia berujung aksi solidaritas ratusan suporter Jatim kepada pemerintah Indonesia untuk mendesak pemerintah Malaysia berlaku adil.
ADVERTISEMENT
Menaggapi hal itu, Direktur Bidang Kompetisi dan Alih Status Pemain Asprov PSSI Jatim, Arif Saifudin berjanji, pihaknya bakal menyampaikan tuntutan tersebut ke PSSI Pusat. Terlebih soal tuntutan pembebasan suppoerter Indonesia Andreas Setiawan yang ditahap aparat Malaysia, lantaran diduga sebagai teroris. Arif juga menegaskan bakal melayangkan surat resmi kepada PSSI pusat secepatnya.
"Asprov PSSI Jatim akan menyambungkan aspirasi ini ke Jakarta. Langsung hari ini kita sampaikan," ujar Arif di Surabaya, Senin (25/11).
"Makanya nanti (aspirasi) kita (PSSI Jatim) akan buat bersifat resmi terkait usulan teman-teman (supporter)," imbuhnya.
Tiga suporter Indonesia ditahan di Malaysia terkait dugaan penyebaran berita hoax teror bom di media sosial. Kejadian itu terjadi saat pertandingan Timnas Malaysia vs Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11).
ADVERTISEMENT
Pendukung Timnas Indonesia mulai memadati kawasan stadion jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dua suporter, Rifki Chorudin dan Iyan Prada Wibowo, sudah dibebaskan pada Minggu (24/11). Namun, Andreas masih diamankan polisi setempat.
Andreas diduga sebagai aktor utama yang membuat teror bom dalam konteks bercanda di laman Facebook pribadinya. Malang menimpa, polisi cyberPDRM memantau pergerakan media sosial Andreas. Alasannya, pencegahan terorisme; dia pun diamankan.
Hal itu memicu reaksi suporter bola, termasuk di Jatim. Mereka menggelar aksi solidaritas dan menuntut agar pemerintah Indonesia segera mengambil upaya mendesak pemerintah Malaysia untuk membebaskan Andreas.