PSSI: Kami Akan Basmi Pelaku Pengaturan Skor Sampai ke Akarnya

30 November 2018 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sepak Bola dan Uang (Foto: Ppixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sepak Bola dan Uang (Foto: Ppixabay)
ADVERTISEMENT
Kasus pengaturan skor kembali menyeruak di sepak bola Indonesia. Hal itu setelah manajer Madura FC, Januar Herwanto, mengalamatkan tudingan kepada anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
ADVERTISEMENT
Dalam program Mata Najwa bertajuk 'PSSI Bisa Apa?', Januar mengutarakan bahwa Hidayat sempat memintanya agar Madura FC mengalah dari PSS Sleman dalam laga Liga 2 dengan ganjaran uang sebesar Rp100-150 juta. Karena menyebut nama, Hidayat langsung dihubungi melalui pesawat telepon dan membantah dengan tegas.
Di acara yang sama, mantan runner pengaturan skor atau sosok yang menjadi penghubung antara bandar judi dengan internal klub, Bambang Suryo, melafalkan nama Vigit Waluyo sebagai salah satu dalang match fixing di Indonesia. Bambang bahkan mengatakan bahwa Vigit adalah aktor lama.
Sejak itu, kegaduhan kembali menyeruak di sepak bola nasional. PSSI selaku federasi tertinggi sepak bola Indonesia mendapatkan sorotan tajam.
PSS Sleman vs Madura FC. (Foto: Instagram/@pssleman)
zoom-in-whitePerbesar
PSS Sleman vs Madura FC. (Foto: Instagram/@pssleman)
Untuk merespons pertanyaan tersebut, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, memaparkan langkah-langkah yang sedang dan akan diambil oleh PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis). Menurutnya, saat ini, PSSI sudah mengantongi fakta-fakta, sehingga penyelesaiannya akan menyeluruh.
ADVERTISEMENT
"Proses organisasi sudah dijalankan jauh sebelum diskusi dan pengakuan itu ada. Proses organisasi sudah dijalankan melalui organnya, yaitu Komdis. Karena yang diduga dilanggar adalah Kode Disiplin. Jadi, proses tengah dijalankan dan masih akan terus dijalankan di Komdis," kata Tisha dalam acara diskusi diskusi Free Kick bertajuk 'Citra Negatif Sepak Bola Nasional' yang digagas PSSI Pers di Jakarta, Jumat (30/11/2018).
"Hal ini bukan kasus seperti Persija-Persib (kekerasan suporter yang menyebabkan kematian) yang mana kami kekurangan fakta dan harus membentuk tim investigasi untuk mengambil fakta-fakta lain yang ada," ucapnya.
"Fakta-fakta sudah cukup karena PSSI memiliki kerjasama tadi dengan Genius Sport (yang melaporkan data-data terkait pertandingan janggal) yang telah mendukung pengambilan keputusan di Komdis," ujar Tisha.
ADVERTISEMENT
Vigit Waluyo terduga pelaku pengaturan skor (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Vigit Waluyo terduga pelaku pengaturan skor (Foto: Istimewa)
Tisha menargetkan proses persidangan yang dilakukan Komdis bakal cepat. Meski demikian, PSSI juga tak memberikan tenggat waktu kepada Komdis terkait dengan penyelesaiannya. Pasalnya, lanjut Tisha, PSSI berupaya mengungkap habis kasus pengaturan skor sampai ke akar-akarnya.
"PSSI ingin secepat-cepatnya. Kami lihat apa yang terjadi di proses persidangan dan apa yang perlu di-follow up dari proses persidangan itu. Kami tak cuma menargetkan satu orang atau dua orang (yang terlibat), tapi sampai ke akarnya, sehingga itu pertimbangannya kami tak main cepat-cepatan (dalam pengambilan keputusan)," tutupnya.
Pada Kamis (29/11/2018), Januar sendiri sudah memenuhi panggilan dari Komdis dan mengutarakan kemungkinan pihak lain yang terlibat. Ia juga menyuarakan agar Hidayat dicopot dari keanggotaan Exco karena dianggap tak memiliki integritas.
ADVERTISEMENT