PSSI: Persib dan Persib B Bisa Main di Kompetisi yang Sama

13 Juni 2019 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bojan Malisic merayakan gol Persib Bandung ke gawang Arema FC. Foto: Raisan Al Farisi/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Bojan Malisic merayakan gol Persib Bandung ke gawang Arema FC. Foto: Raisan Al Farisi/Antara
ADVERTISEMENT
Februari 2017, Dato Windsor John sebagai Sekretaris Jenderal AFC, berkunjung ke PSSI. Ia menekankan bahwa klub-klub di bawah kepemilikan serupa tak boleh bersua di kompetisi resmi.
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh ada klub yang kepemilikannya sama di satu kompetisi. Karena itu, kami ingin membantu PSSI dalam membangun klub menjadi lebih baik," ujar Dato Windsor kala itu.
Masalah kepemilikan kembali mencuat begitu PT Persib Bandung Bermartabat (PBB)—perusahaan yang memayungi Persib—mengakuisisi Blitar United (klub Liga 2). Rencananya, Blitar United akan diubah menjadi Persib B.
Direktur PT PBB, Teddy Tjahjono, membeberkan kepada kumparanBOLA bahwa Persib B akan dijadikan tim satelit atau tim cadangan (reserve) Persib.
Persoalannya kini bukan terletak pada perubahan nama dari Blitar United ke Persib B. Karena Pihak PT PBB sudah mengikuti alur dari Statuta PSSI.
Direktur Keuangan PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
“Setiap klub yang mau berubah nama setelah diakuisisi prosesnya harus mendapat persetujuan Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI. Misal saja, Blitar United itu Asprov Jawa Timur. Jadi, harus mengajukan dulu ke sana di Kongres Asprov," kata Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo, Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
Lantas, Persib B ini mau domisilinya di mana. Kalau mau pindah ke Jawa Barat, maka izin juga ke Asprov Jabar. Setelah dari Kongres Asprov nanti dibawa ke Kongres PSSI. Nanti dimasukkan agenda pengesahan nama baru,” ujar Gatot.
Namun, yang menjadi problem ialah soal regulasi kepemilikan. Bagaimana jika Persib B promosi ke Liga 1 dan bermain selevel dengan Persib?
Kembali merujuk pernyataan Dato Windsor, hal tersebut tentunya tak dibolehkan AFC. Artinya, Persib B harus menyerahkan jatah promosinya ke klub lain. Jelas, alasannya karena Persib dan Persib B dimiliki PT PBB.
Direktur Media PSSI Gatot Widakdo. Foto: kumparan/Denita Matondang
Menariknya, PSSI seperti ragu-ragu membuat pernyataan soal kasus Persib B. Gatot tak berani membenarkan regulasi AFC.
“Bagaimana soal kepemilikan dua klub dalam satu liga yang sama? Nanti kami lihat aturannya seperti apa. Namun, ya, lucu saja kalau ada klub yang layak promosi dari hasil kompetisi kemudian tidak disahkan. Federasi tidak menyebut itu klub satelit. Kalau ada klub yang ingin punya tim pelapis, silakan saja,” tutur Gatot.
ADVERTISEMENT
Ya, lebih lanjut Gatot menuturkan kalau situasinya Persib B promosi dan selevel dengan Persib, hal itu dibolehkan.
“Kalau berkompetisi promosi, ya, promosi. Boleh saja. Ada dua tim yang dimiliki satu perusahaan yang sama dalam satu kasta. Sepertinya peraturannya seperti itu. Kalau ada kekhawatiran nanti saling ketemu, ya, tinggal diawasi saja. Toh promosi juga hasil kompetisi. Kenapa tidak boleh?” katanya.