PSSI Tutup Kemungkinan Program Garuda Select Putri dalam Waktu Dekat

9 Oktober 2019 0:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, usai menghadiri pelepasan para pemain Garuda Select II di kantor Kedubes Inggris. Foto: Angga Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, usai menghadiri pelepasan para pemain Garuda Select II di kantor Kedubes Inggris. Foto: Angga Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menutup kemungkinan adanya program Garuda Select untuk para pesepak bola putri. Setidaknya dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Ia beralasan bahwa program tersebut tak bisa ujug-ujug diadakan. Perlu sejumlah kajian dan persiapan dasar terlebih dahulu yang jelas tak bakal sebentar.
Salah satunya adalah dengan menghelat kompetisi kelompok umur. Dengan begitu, proses penyeleksian pemain bisa lebih terarah sebab akan dilihat langsung dalam pertandingan.
"Kita tidak mengirim program ke luar negeri untuk gaya-gayaan. Ini merupakan program lanjutan dari Elite Pro Academy kita yang dimulai dari usia 16 dan 18," kata Tisha saat menjawab kumparanBOLA di kantor Kedubes Inggris, Jakarta, Selasa (8/10/2019) sore WIB.
"Jadi sepak bola putri harus punya dulu Elite Pro Academy-nya dulu. Yang kelompok umur. Selesai itu, baru kita lihat apakah ini perlu diakselerasi dengan program ke luar negeri," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, Tisha mengatakan bahwa PSSI ingin fokus terlebih dahulu pada apa yang sudah terprogram. Dengan kata lain, hal tersebut adalah Garuda Select untuk pesepak bola putra.
Lagi pula, Liga 1 putri saja baru sepak mula pada 6 Oktober lalu. Hal ini semakin mempertegas bahwa Garuda Select untuk pesepak bola putri belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
Pemain sepak bola putri Indonesia usai bertanding melawan Korea di Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa (21/8/2018). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Sekarang kita matangkan dulu yang ini. Yang putra kan memang sudah siap, sudah ada Elite Pro Academy. Untuk dua kelompok usia bahkan," tuturnya.
"Yang putri kan belum ada. Jadi kita mesti matangkan dulu pelan-pelan. Kita set up kelompok umurnya. Baru coba bikin program serupa," papar Tisha.