PSSI Ungkap Reaksi Klub soal Penundaan Liga 1 & Liga 2

3 Oktober 2022 21:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Liga 1. Foto: ligaindonesiabaru.com
zoom-in-whitePerbesar
Logo Liga 1. Foto: ligaindonesiabaru.com
ADVERTISEMENT
PSSI telah memutuskan untuk menunda kompetisi Liga Indonesia termasuk Liga 1 dan Liga 2 buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10). Terkait penundaan tersebut, PSSI menyampaikan bahwa tidak ada satu pun klub yang keberatan sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, bahwa semua klub Liga 1 dan Liga 2 sama-sama mendukung keputusan tersebut. Seluruh pihak juga ikut berbelasungkawa atas peristiwa memilukan di jagat sepak bola tanah air itu.
Sekjen PSSI Yunus Nusi melaksanakan konferensi pers terkait kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada pegelaran pertandingan Liga 1 Arema vs Persebaya di Stadion Madya Senayan, Jakarta pada Minggu (2/10/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebelumnya telah memberikan pemahaman kepada seluruh tim peserta Liga Indonesia terkait alasan penundaan kompetisi ini. Kemudian pihaknya juga menjelaskan bahwa semua keputusan akan diambil usai tim investigasi menemukan hasil di lapangan terkait penyebab tragedi di Kanjuruhan itu bisa terjadi.
"Sama halnya dengan liga 1, PSSI dan LIB tetap mendukung hasil investigasi. Keduanya tentu juga memberikan pemahaman kepada kawan liga 1 dan 2 tentang penundaan ini. Semua tim menyadari menyetujui, tidak ada keberatan sama sekali. Yang pasti kita akan tunggu apa kira-kira hasil dari tim investigasi dan tentu seperti apa arahan pemerintah untuk bagaimana PT LIB melanjutkan kompetisinya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 memang telah dipastikan ditunda akibat tragedi di Kanjuruhan pada akhir pekan lalu. Tragedi itu terjadi selepas laga Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu, skor 2-3.
Pascalaga beberapa oknum suporter memaksa masuk ke lapangan, lalu setelahnya muncul kericuhan. Situasi kian tak terkendali ketika aparat keamanan justru menembakkan gas air mata ke arah tribune penonton.
Akibatnya, para suporter harus berdesakan demi bisa keluar pintu stadion yang sudah dipenuhi oleh gas tersebut. Situasi parah itu kemudian menimbulkan banyak korban luka-luka termasuk juga yang akhirnya meninggal dunia.
Imbas peristiwa besar ini, FIFA pun turut menyampaikan belasungkawa terdalamnya terhadap para korban dan keluarga yang ditinggalkan. FIFA menyebut insiden ini sebagai hari yang gelap bagi seluruh insan sepak bola dunia.
Presiden CONCACAF, Victor Montagliani (kiri), mendampingi Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam kunjungan ke ibu kota Honduras, Tegucigalpa. Foto: Reuters/Jorge Cabrera
''Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia di akhir laga Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,'' kata Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
''Ini adalah hari yang gelap untuk semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi luar biasa,'' tandasnya.