PT LIB: Dana Distribusi Klub Liga 1 Musim Ini Tak Sampai Rp15 Miliar

5 Februari 2020 16:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PT LIB, Cucu Somantri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT LIB, Cucu Somantri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Cucu Somantri, menyatakan bahwa subsidi untuk kontestan Liga 1 2020 ini tidak sampai Rp15 miliar. Dengan begitu, janji kampanye Mochamad Iriawan belum bisa diwujudkan.
ADVERTISEMENT
Dalam kampanyenya untuk menjadi Ketua Umum PSSI, Iriawan alias Iwan Bule berjanji bahwa setiap klub Liga 1 akan mendapatkan Rp15 miliar. Namun, karena musim lalu PT LIB merugi, janji itu terpaksa harus ditunda penepatannya.
''Yang jelas, berkaca pada evaluasi tahun lalu kami minus sampai Rp 30 miliar. Jadi, apa yang kami dapatkan dengan kebutuhan pengeluaran operasional tidak sejalan,'' kata Cucu ketika ditemui di Kantor PT LIB di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta Pusat.
Jajaran Direksi PT LIB 2020 yang dipimpin oleh Cucu Somantri (tiga dari kanan) sebagai Direktur Utama. Foto: Dok. Istimewa
''Jadi, persoalannya sekarang, bagaimana memberikan subsidi kalau kami saja minus? Kami, dan kita semua lah, tentu berharap agar kejadian musim lalu tak terulang. Minimal operasional cukup dulu."
''Nanti kami hitung dulu semuanya apakah bisa ditingkatkan atau minimal dana subsidi itu tidak turun dari angka tahun lalu,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
Di kompetisi tahun lalu, PT LIB menggelontorkan dana distribusi bagi 18 kontestan Liga 1 masing-masing Rp5 miliar. Dana ini dimaksudkan untuk menjalankan operasional dan membina pemain muda.
Komisaris PT LIB, Hasani Abdulgani, menambahkan bahwa janji Ketua Umum PSSI akan coba direalisasikan. Hanya saja, kata Hasani yang ditemui di lokasi yang sama, tidak bisa diberikan secara masif tahun ini.
Pesepak bola Persib Bandung Esteban G Vizcarra (kedua kanan) saat pertandingan Sepak Bola Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
''Subsidi Rp15 miliar itu jadi tantangan bagi kami sebagai operator untuk mengupayakan dan merealisasikannya. Hanya saja, ada sejumlah syarat yang semestinya dijalankan dengan baik,'' kata dia.
Hasani menjelaskan syarat yang dijalankan adalah memutar kompetisi dengan terstruktur. Misalnya saja, kata dia, jadwal pertandingan yang tidak berubah-ubah.
Berkaca dari musim lalu, jadwal pertandingan jadi catatan negatif yang membuat kompetisi berantakan. Jarak pertandingan yang terlalu mepet adalah salah satu contohnya. Oleh karena itu, kata Hasani lagi, musim ini diharapkan kejadian itu tak terulang.
ADVERTISEMENT
''Dengan menjalankan roda kompetisi yang bagus maka 'nilai' kompetisi otomatis akan naik. Nah, jika nilai kompetisi ini naik tentu akan mendatangkan minat sponsor untuk bekerja sama. Jadi jika nilai yang saya katakan tadi naik, pelan namun pasti subsidi pasti akan naik tiap tahunnya,'' jelas Hasani.