Qatar Persilakan Kaum LGBT Datang Tonton Piala Dunia, tapi Tegaskan Ogah Didikte

3 Desember 2022 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Lipsus Pasal LGBT. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Lipsus Pasal LGBT. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kaum LGBT dikabarkan telah mendapat lampu hijau untuk bisa menyaksikan langsung Piala Dunia di Qatar. Namun, ada peringatan yang dilontarkan pejabat pemerintahan di negara tersebut bahwa kaum LGBT tak bisa memaksakan pemikiran mereka.
ADVERTISEMENT
Qatar merupakan negara yang amat keras menentang praktik LGBT. Pelakunya bahkan bisa terancam penjara. Pada Piala Dunia 2022, hal-hal yang berbau LGBT pun dilarang untuk diumbar.
Menteri Negara Urusan Energi Qatar, Saad Sherida Al-Kaabi, menerangkan bahwa kaum LGBT boleh saja mengunjungi Qatar. Namun, ia menekankan tidak boleh ada pemaksaan paham.
"Jika mereka [kaum LGBT] ingin mengunjungi Qatar, kami tidak masalah dengan itu," kata Al-Kaabi kepada media Jerman, Bild, pada Rabu (30/11).
“Jika Anda ingin mengubah saya, sehingga saya akan mengatakan bahwa saya percaya pada LGBTQ, bahwa keluarga saya harus menjadi LGBTQ, bahwa saya menerima LGBTQ di negara saya, bahwa saya mengubah hukum saya dan hukum Islam untuk memuaskan negara Barat, itu tidak bisa diterima," tambahnya.
Seorang suporter yang mengenakan kaos bertuliskan 'Respect for Iranian Women' dan memegang bendera pelangi berlari ke lapangan saat pertandingan Timnas Portugal melawan Timnas Uruguay di Stadion Lusail, Lusail, Qatar. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Ada beberapa contoh tindakan tegas terhadap pemakai atribut LGBT di Piala Dunia 2022. Misalnya, seorang suporter Timnas Amerika Serikat dilaporkan diusir dari tribune penonton Stadion Al Thumama jelang laga Iran vs Amerika Serikat, Rabu (30/11) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Menurut Daily Mail, fan bernama Brian Davis itu sudah mengenakan aksesori tersebut sejak masuk di pintu stadion. Saat dicek, petugas keamanan mengizinkannya untuk masuk. Sesaat setelahnya, beberapa petugas keamanan lain tiba-tiba mendekatinya dan memintanya melepas aksesori LGBT.
Namun, sejak 24 November lalu, FIFA dilaporkan telah mengizinkan atribut LGBT masuk stadion. Jaminan tersebut diberikan oleh Komite Operasi Keselamatan dan Keamanan Piala Dunia 2022.
"FIFA tidak akan melarang lagi bendera pelangi di stadion untuk pertandingan Piala Dunia putaran berikutnya, dan Qatar kini telah memberikan jaminan kepada badan pengatur tentang masalah tersebut setelah serangkaian insiden yang memuncak terkait kapten dari tujuh federasi UEFA tidak mengenakan ban kapten 'One Love'," bunyi laporan Independent.