news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ramos Tak Kuasa Cegah Pemecatan Lopetegui

29 Oktober 2018 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sergio Ramos menunjukkan ekspresi frustrasi saat Real Madrid dikalahkan Barcelona. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Sergio Ramos menunjukkan ekspresi frustrasi saat Real Madrid dikalahkan Barcelona. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
ADVERTISEMENT
Siapa pun pelatih Real Madrid, Sergio Ramos selaku kapten berjanji akan terus memberikan dukungan. Namun, menyoal nasib Julen Lopetegui, Ramos enggan ikut campur.
ADVERTISEMENT
Topik menyoal masa depan pelatih Madrid memang menjadi perbincangan hangat setelah kekalahan 1-5 dari Barcelona di Stadion Camp Nou, Minggu (28/10/2018) malam WIB. Dengan hasil ini, Los Blancos menelan 5 kekalahan dari 7 pertandingan di lintas ajang.
Seiring serangkaian hasil minor, maka tak heran jika posisi Lopetegui di kursi pelatih Madrid terancam. Bahkan, media-media setempat telah mewartakan bahwa pemecatan sang juru taktik bisa diumumkan pada Senin (29/10).
Merespons rumor yang berkembang, Ramos bukannya tak mau membela Lopetegui. Namun, menurut dia, pembelaannya akan percuma jika manajemen sudah hilang kesabaran seiring hasil negatif yang dialami Madrid.
"Saya tak akan mengubah apa yang telah dikatakan sebelumnya. Pemain dan pelatih bisa terus berjuang sampai mati, tetapi hasil yang menentukan pelatih bertahan atau tidak," tutur Ramos sebagaimana dikutip dari FourFourTwo.
ADVERTISEMENT
Julen Lopetegui memberikan Sergio Ramos instruksi. (Foto: Ints Kalnins/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Julen Lopetegui memberikan Sergio Ramos instruksi. (Foto: Ints Kalnins/Reuters)
"Siapa yang menjadi pelatih bukan keputusan kami, melainkan manajemen di atas. Sejauh ini, kami belum mendengarkan apa-apa. Kami akan membiarkan waktu berlalu dan apa yang harus terjadi, ya, terjadilah," tuturnya mengimbuhkan.
Diikrarkan oleh Ramos bahwa dirinya juga tetap memberikan dukungan kepada sosok suksesor, jika Lopetegui benar dipecat kelak. Terlebih lagi, kandidat terkuat adalah Antonio Conte. Pemilik nama terakhir dilaporkan telah berbicara dengan Presiden Florentino Perez dan tiba di London demi meminta restu pemutusan kontrak dari mantan klubnya, Chelsea.
Conte saat melatih Juventus. (Foto: AFP/Francisco Leong)
zoom-in-whitePerbesar
Conte saat melatih Juventus. (Foto: AFP/Francisco Leong)
Melihat rekam jejaknya, Conte merupakan pelatih dengan karakter kuat. Meski tak luput dari konflik dengan pemain semacam Diego Costa, dia mampu membangun loyalitas dari para pemain kuncinya. Penting untuk membangkitkan spirit Madrid yang sempat runtuh akibat deretan kekalahan.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu membangun hubungan baik dengan para pelatih. Namun, respek datang dengan sendirinya, tidak bisa dipaksakan. Kami telah meraih kemenangan dengan banyak pelatih. Anda mengetahui siapa saja. Dan kadang-kadang, kemampuan mengelola ruang ganti lebih penting ketimbang pengetahuan teknik dan taktik semata," ucapnya.