news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rans Cilegon FC Bisa Belajar dari JDT soal Rekrut Pemain Liga Top Eropa

15 Januari 2022 16:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesut Oezil saat bermain di Timnas Jerman pada pertandingan Piala Dunia 2014 di Brazil.  Foto: FABRICE COFFRINI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mesut Oezil saat bermain di Timnas Jerman pada pertandingan Piala Dunia 2014 di Brazil. Foto: FABRICE COFFRINI / AFP
ADVERTISEMENT
Rans Cilegon FC sempat santer dikabarkan ingin merekrut Mesut Oezil. Namun, kalau memang berniat mendatangkan pemain atau eks bintang liga top Eropa, tim milik Raffi Ahmad dan Rudy Salim itu bisa saja meniru raksasa Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT).
ADVERTISEMENT
Raffi sempat mengatakan dengan percaya diri bahwa Oezil bisa diangkut dari Fenerbahce ke Rans Cilegon FC. Namun, beberapa hari berselang, ia mengeluhkan bahwa eks 'Raja Assist Eropa' itu terlalu mahal.
Itu wajar. Sebab, pada April 2021, media Inggris, The Athletic, menyatakan bahwa Arsenal masih membayar 90 persen dari gajinya. Jadi, Fenerbahce hanya berkontribusi sekitar 46.000 pounds per minggu atau sekitar 10 persennya.
Dari situ, dapat disimpulkan bahwa gaji Oezil totalnya adalah sebesar 460.000 pounds atau sekitar Rp 8,9 miliar. Dan, itu hitungannya adalah per pekan.
Mesut Oezil saat bermain di Timnas Jerman pada pertandingan Piala Dunia 2014 di Brazil. Foto: PEDRO UGARTE / AFP
Sudah begitu, Mesut Oezil masih terikat kontrak di Fenerbahce hingga 30 Juni 2024. Dengan begitu, Rans Cilegon FC harus mengeluarkan kocek lagi untuk menebus nilai transfernya.
ADVERTISEMENT
Tidak diketahui pasti berapa harga yang mesti dibayar jika hendak memboyong Oezil. Yang pasti, gelandang 33 tahun itu kini memiliki nilai pasar, menurut Transfermarkt adalah 3,7 juta euro (sekitar Rp 60 miliar).
Mari melihat langkah JDT. Pada Jumat (14/1), klub raksasa Malaysia itu meresmikan eks Serie A Liga Italia, Fernando Forestieri. Pada awal musim, pemain Argentina ini main di Udinese.
Lalu, pada Desember 2021, Forestieri dan Udinese sepakat untuk pisah jalan. JDT dengan jeli melihat kans tersebut untuk merekrutnya. Langkah semacam ini juga bisa ditiru oleh Rans Cilegon FC, memantau pemain yang kontraknya akan atau sudah diputus klub.
Fernando Forestieri. Foto: Alessandro Sabattini/Getty Images
Bicara soal gaji, menurut AI Score, Fernando Forestieri sebelumnya digaji 12.308 euro (sekitar Rp 201 juta) per pekan di Udinese. Rans Cilegon FC harus memiliki kalkulasi jeli dan negosiasi yang apik untuk bisa merekrut pemain dari liga top Eropa.
ADVERTISEMENT
Kemudian, bicara soal kebutuhan tim. Ini harus didiskusikan dengan tim pelatih dan direktur teknik. Apakah Rans Cilegon FC membutuhkan gelandang serang, striker, atau bek?
Forestieri boleh jadi adalah sosok yang memang dibutuhkan JDT. Ia adalah pemain yang bisa menjadi gelandang serang atau striker. Mereka butuh memperkuat lini serang mereka untuk bersaing di kompetisi domestik dan Liga Champions Asia pada 2022.
Selain itu, Rans Cilegon FC juga harus bisa meyakinkan target buruan mereka. Sebab, alasan Forestieri mau bergabung dengan JDT adalah karena JDT menawarkan proyek yang jelas.
Syahrian Abimanyu saat juara Liga Malaysia bersama Johor Darul Ta'zim. Foto: Instagram/@syahrian.abimanyu
"Setelah melihat proyek sepak bola jangka panjang JDT, saya membuat keputusan untuk bergabung dengan klub," terang Forestieri dalam video yang dirilis JDT, dikutip dari media Malaysia, New Straits Times.
ADVERTISEMENT
"Saya bersemangat untuk melanjutkan perjalanan sepak bola saya di klub hebat ini," lanjut pemain yang pernah berlaga di Liga Spanyol dan juga Liga Inggris itu.
Hal lain yang mesti diperhatikan adalah latar belakang pemain. Tidak harus yang terkenal, tetapi mesti dipastikan secara skill dan statistik dia bisa cocok dengan tim. Berarti, Rans Cilegon FC mesti memiliki pemandu bakat yang apik.
Fernando Forestieri sendiri juga belum terbukti di JDT. Catatannya di Udinese kurang apik (4 gol dan 2 assist dari 28 laga). Namun mungkin, ia dinilai tak terlalu sulit bersaing di Asia. Rans Cilegon FC harus memastikan rekrutan mereka tak berakhir seperti Carlton Cole di Persib pada 2017 (cuma main 5 kali dan tak cetak gol).
ADVERTISEMENT
Dan semestinya, klub juga bisa mencari pemain dengan attitude yang tak terlalu bermasalah. JDT sebenarnya cukup berjudi merekrut Forestieri karena si pemain pernah tersandung kasus rasialisme dan pernah ditangkap polisi pada 2018. Hal semacam ini juga harus menjadi catatan Rans Cilegon FC.