Raphael Varane dan Kemujuran

25 Mei 2018 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain belakang Real Madrid, Raphael Varane. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain belakang Real Madrid, Raphael Varane. (Foto: Gabriel Bouys/AFP)
ADVERTISEMENT
Di usia yang baru memasuki 25 tahun, Raphael Varane sudah menjalani tiga final Liga Champions. Melihat itu, bagaimana perasaannya jelang final keempat, akhir pekan nanti?
ADVERTISEMENT
Ada banyak pemain Madrid yang masuk ke dalam kategori Galacticos atau bintang. Di antaranya adalah Sergio Ramos, Marcelo, Toni Kroos, Luka Modric, Karim Benzema, Gareth Bale, dan Cristiano Ronaldo.
Dibanding nama-nama tersebut, Varane jelas tidak ada apa-apanya. Meski telah bergabung dengan Madrid sejak musim 2011/12, pemain lulusan akademi RC Lens tersebut tak pernah diberi apresiasi.
Anggapan tersebut boleh saja terus dibicarakan. Namun, melihat keberhasilan Madrid untuk terus menjaga konsistensi di Liga Champions, ada peran yang begitu besar dari Raphael Varane
Sejak rutin bermain di tim utama pada musim 2011/12, Varane sudah membantu Madrid mencapai final tiga kali, yakni musim 2013/14, 2015/16, dan 2016/17. Apresiasi kian layak diberikan setelah Madrid berhasil mencapai final Liga Champions musim ini.
ADVERTISEMENT
Kepada Marca, Varane mengungkapkan ketidakpercayaannya atas nasib tersebut. Dalam wawancara tersebut dikatakan pula bahwa membantu Madrid mencapai empat final Liga Champions adalah sebuah keberhasilan yang tidak bisa diukur.
“Itu (membantu Madrid mencapai empat final Liga Champions) tak tampak nyata dan begitu sulit saya bayangkan. Mencapai final Liga Champions adalah sebuah pencapaian yang begitu sulit, apalagi ini kami mencapainya empat kali dalam lima tahun terakhir,” kata Varane.
“Saya tidak bisa berkata-kata karena kami punya peluang untuk melakukan hal yang sama seperti yang kami lakukan di masa lalu. Kami sudah membuat sejarah dan ingin terus melakukannya karena rasanya begitu luar biasa.”
Semangat yang ditunjukkan oleh Varane seakan menunjukkan bahwa ia pantas untuk disebut sebagai kunci permainan El Real. Apakah hal tersebut berlaku di final Liga Champions yang mempertemukan Madrid dengan Liverpool, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB, nanti?
ADVERTISEMENT