Ratu Tisha Destria, Wanita Pertama yang Jadi Sekjen PSSI

7 Juli 2017 20:20 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Tisha, punya pengalaman di sepak bola lokal. (Foto: Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Tisha, punya pengalaman di sepak bola lokal. (Foto: Facebook)
ADVERTISEMENT
Sejarah tercipta. Untuk pertama kalinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku induk sepak bola Tanah Air, mengangkat seorang wanita untuk memangku jabatan Sekretaris Jenderal.
ADVERTISEMENT
Posisi Sekjen PSSI, sedari awal, memang selalu diisi dari kaum pria. Sebut saja mulai dari sejak era Nugraha Besoes, Tri Goestoro, Halim Mahfud, Azwan Karim, dan terakhir Ade Wellington.
Namun kali ini, di bawah kepengurusan Ketua Umum Edy Rahmayadi hadir sosok Ratu Tisha Destria. Mungkin namanya terdengar asing bagi telinga pembaca pada umumnya. Namun demikian, jika menyoal sepak bola lokal, Tisha bukanlah nama baru.
Semenjak pertengahan Mei lalu, PSSI, melalui Komite Eksekutif (Exco), telah melakukan serangkaian tes untuk mencari sosok calon Sekjen. Dari lima pelamar yang mengikuti psikotes, kesehatan, kompetensi teknis/akademis, PSSI mendapatkan tiga nama: Ratu Tisha Destria, Alief Syachviar, dan T. Alvin Aprianto.
Setelah melalui fit and proper test, Tisha berhasil mengungguli dua lawan terakhirnya. Alhasil pada Jumat (7/7/2017) melalui rapat Komite Eksekutif diputuskan bahwa Tisha menjabat posisi Sekretaris Jenderal periode 2016-2020.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah, secara resmi pada pukul 17.00 tadi sore saya diberitahu melalui sambungan telepon bahwa saya terpilih menjadi Sekjen PSSI," ujar Tisha saat dihubungi pada Jumat (7/7/2017).
"Saat ini saya masih menunggu, baik itu kapan pelantikan, apa agenda PSSI ke depannya, kapan benar-benar mulai bekerja, saya masih menunggu kabar. Jadi ya, saya masih belum tahu."
"Tapi, setelah diberi tahu soal terpilihnya saya, tentu PSSI melalui Exco-nya masih akan ada agenda-agenda lain yang berkaitan dengan segala macam untuk persiapan untuk memberikan 'wejangan' lah, ya, untuk saya,” sambungnya.
Terpilihnya wanita kelahiran Jakarta pada 30 Desember 1985 ini tentu bukan tanpa alasan. Sebelumnya ia telah menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) yang bertanggung jawab atas gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Tisha, yang merupakan lulusan SMA 8 Jakarta ini, mengaku sudah menyukai sepak bola sejak masih remaja. Ia juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar ke Jerman, di mana ia memelajari berbagai hal yang berkaitan erat dengan kompetisi sepak bola dan olahraga pada umumnya.
Tisha juga merupakan salah satu pendiri LabBola, sebuah penyedia jasa statistik yang biasa memberikan berbagai data terkait sepak bola lokal. Empat tahun silam, dia juga mengambil program Master di FIFA selama satu setengah tahun.
Setelah ditunjuk menjadi Sekjen PSSI, ia ditugasi menyinergikan seluruh elemen terkait untuk menyukseskan kompetisi tersebut. Setidaknya ada 12 elemen yang menjadi perhatiannya, beberapa di antaranya yakni pengawas pertandingan, wasit, kesiapan tim, infrastruktur, tempat, perizinan, penayangan, dan jadwal.
ADVERTISEMENT
Dengan memiliki latar belakang sepak bola dan pengalaman mengurusi kompetisi, Tisha diharapkan bisa mengemban tugas sebagai Sekjen PSSI dengan baik. Meski demikian, dirinya belum bisa membeberkan gambaran terkait progam yang akan dijalankannnya kelak.
"Kalau saya bilang saat ini, karena saya belum masuk dan mengetahui seperti apa dalamnya, saya belum bisa berkomentar. Kenapa? Karena nanti setelah saya masuk baru saya akan tahu bagaimana pekerjaannya. Jadi istilahnya begini, ya, nanti setelah saya masuk, saya bisa tahu, nih, peta kekuatan dan peta kelemahan yang perlu dijawab. Jadi sekarang, ya, belum bisa jawab."
"Sebenarnya ada harapan dan fokus kerja saya di sana, tapi saya belum bisa melangkahi apa yang sejauh ini diterapkan, apa yang telah berjalan nanti bagaimana diakselerasi dengan cepat juga biarkan itu menjadi pekerjaan rumah bagi saya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum ini, Tihas menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1. Namun, setelah menjadi Sekjen PSSI, jabatan tersebut ditinggalkannya.
"Pastinya posisi saya di LIB akan ada transisi, sebagai Sekjen nggak mungkin rangkap jabatan juga. Tetapi segala sesuatunya, baik itu pekerjaannya, pasti akan ada transisinya dan pekan-pekan depan sudah mulai. Jadi, semua ada prosesnya lah," tutup Tisha.