Real Madrid vs Leganes: Menunggangi Momentum

30 Oktober 2019 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Leganes merayakan gol Martin Braithwaite ke gawang Mallorca. Foto: La Liga
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Leganes merayakan gol Martin Braithwaite ke gawang Mallorca. Foto: La Liga
ADVERTISEMENT
Sembilan pertandingan La Liga dilalui Leganes tanpa satu pun kemenangan. Akibatnya, mereka terseok di dasar klasemen dan itu membuat pelatih Mauricio Pellegrino harus kehilangan jabatannya.
ADVERTISEMENT
Pemecatan Pellegrino itu terjadi pada 22 Oktober lalu, usai Leganes dikalahkan Getafe 0-2. Leganes pun sesudah itu tidak langsung mencari pengganti. Mereka memilih untuk mempercayakan tim kepada pelatih Leganes B, Luis Cembranos.
Status Cembranos sampai saat ini masih pelatih interim. Namun, di laga perdananya sebagai pelatih tim senior Leganes, mantan winger Timnas Spanyol ini langsung sukses mempersembahkan kemenangan.
Menghadapi Real Mallorca di Estadio Municipal de Butarque, Sabtu (26/10/2019), Leganes menang 1-0 berkat gol Martin Braithwaite. Meski belum bisa mengangkat Leganes dari dasar klasemen, setidaknya kemenangan ini membuka jalan bagi mereka untuk keluar dari zona merah.
Leganes merayakan kemenangan pertama di La Liga 2019/20. Foto: La Liga
Namun, pada pertandingan kedua, Cembranos langsung dihadapkan pada ujian maha berat. Kamis (31/10/2019) dini hari WIB, Leganes harus melawat ke Santiago Bernabeu untuk menghadapi Real Madrid.
ADVERTISEMENT
Memang, saat ini Real Madrid sendiri sedang tidak dalam performa terbaiknya. Mereka terdampar di posisi enam klasemen La Liga dan dalam pertandingan liga terakhir anak-anak asuh Zinedine Zidane itu kalah 0-1 dari Mallorca.
Namun, Real Madrid tetaplah Real Madrid. Mereka punya rekor menterang menghadapi sesama tim dari Madrid. Dari 130 kekalahan kandang di La Liga, hanya 17 di antaranya mereka derita dari tim asal Madrid—Leganes bukan salah satu tim yang bisa melakukan itu.
Selain itu, rekor overall Leganes saat menghadapi Real Madrid juga tidak impresif. Dari enam pertemuan di La Liga, mereka cuma bisa meraup satu poin. Selain itu, dalam lima laga terakhir melawan klub asal Madrid, Leganes sudah menderita tiga kekalahan.
ADVERTISEMENT
Ini jelas bukan modal positif, khususnya bagi tim yang punya ambisi untuk segera merangkak dari zona degradasi. Apalagi, Leganes sendiri musim ini baru bisa mencetak 5 gol.
Pemain Madrid dan Leganes berebut bola. Foto: Reuters / Javier Barbancho
Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa membuat Leganes menatap pertandingan dengan optimisme. Kemenangan pada Januari 2018 silam bisa dijadikan inspirasi bagi para pemain Los Pepineros.
Saat itu, dalam pertandingan Copa del Rey, Real Madrid menelan kekalahan 0-1 dari Leganes. Kekalahan itu, disebut Marca, membuat Zidane begitu terpukul. Sampai-sampai, Zidane sempat mempertimbangkan mundur dari jabatan sebagai pelatih Real Madrid usai pertandingan tersebut.
Beruntung bagi Real Madrid, Presiden Florentino Perez dan Direktur Utama Jose Angel Sanchez melakukan intervensi. Zidane berhasil mereka yakinkan untuk bertahan dan akhirnya mampu mempersembahkan trofi Liga Champions ketiga di akhir musim.
ADVERTISEMENT
Selain kemenangan bersejarah itu, Leganes juga bisa memanfaatkan kecenderungan Real Madrid untuk terpeleset di kandang sendiri. Sepanjang 2019, Real Madrid sudah kalah empat kali. Ini merupakan kekalahan kandang terbanyak mereka di satu tahun kalender sejak 2005.
Kemudian, inkonsistensi Real Madrid juga layak untuk dieksploitasi. Ada kalanya musim ini mereka tampil bagus seperti kala menghadapi Sevilla dan Atletico Madrid. Namun, tak jarang pula mereka memble seperti saat melawan Paris Saint-Germain dan Mallorca tadi.
Duel PSG vs Real Madrid di Parc des Princes. Foto: Christophe Archambauld/AFP
Terakhir, ada persoalan ruang ganti yang terejawantahkan dalam wujud Gareth Bale. Masa depan pemain Wales itu semakin buram saja bersama Real Madrid dan spekulasi-spekulasi seputar dirinya berpotensi terus menyakiti tim yang sebenarnya sudah sakit ini.
Banyak pemain Real Madrid, mulai dari Dani Carvajal, Marcelo Viera, Toni Kroos, Isco Alarcon, Lucas Vazquez, Luka Modric, sampai Luka Jovic, yang sejauh ini belum tampil optimal. Zidane memang masih percaya pada mereka tetapi kepercayaan itu belum dibayar lunas.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, pertemuan Real Madrid dengan Leganes ini adalah duel dua tim sakit. Bedanya, dengan kualitas pemain di atas rata-rata, Real Madrid masih bisa meraih cukup banyak kemenangan untuk berada di papan atas. Sebaliknya, Leganes adalah, well, Leganes.
Tentu saja, ketika keduanya bertemu, Real Madrid tetap lebih pantas dijagokan. Akan tetapi, Leganes punya momentum bangkit dan Real Madrid sendiri masih punya banyak kelemahan. Jika Real Madrid sampai kehilangan poin, atau bahkan kalah sekalipun, itu tidak akan terlalu mengejutkan.