Rekomendasi Liga 1 Turun, BOPI Wanti-wanti LIB soal Kekerasan Suporter

10 Mei 2019 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo resmi Shopee Liga 1 2019. Foto: Dok. Media Indonesia Baru
zoom-in-whitePerbesar
Logo resmi Shopee Liga 1 2019. Foto: Dok. Media Indonesia Baru
ADVERTISEMENT
Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akhirnya memberikan surat rekomendasi kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi untuk menggulirkan kompetisi Liga 1 2019.
ADVERTISEMENT
Putusan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum BOPI, Richard Sam Bera, lantaran seluruh aspek yang diminta untuk dikeluarkannya rekomendasi sudah dipenuhi oleh PT LIB. Beberapa di antaranya kelengkapan dokumen klub peserta yang meliputi keuangan, pajak dan data-data pemain baik asing maupun lokal.
Tak hanya itu, BOPI yang juga turun tangan melakukan verifikasi terhadap sejumlah klub menilai bahwa kompetisi Liga 1 musim ini sudah bisa digelar. Dengan begitu, laga pembuka Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Arema FC pun dipastikan bakal berlangsung pada 15 Mei mendatang.
Surat rekomendasi BOPI--yang merupakan kepanjangan tangan dari Kemenpora-- menjadi sangat vital dalam penyelenggaraan kompetisi. Karena dari situ juga akan berpengaruh terhadap proses perizinan dari pihak kepolisian di setiap kota untuk menggelar pertandingan.
ADVERTISEMENT
Richard Sam Bera. Foto: Ferry Adi/kumparan
''Pertama, BOPI berharap operator beserta panitia pelaksana pertandingan masing-masing kompetisi bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab karena dari awal pertemuan BOPI dan PT LIB maupun insan sepak bola, tidak ingin lagi ada tindak kekerasan pada dan sekitar pertandingan Liga 1 2019 nanti,'' ucap Richard di Media Centre Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019).
Pada musim lalu, sepak bola Indonesia kembali memakan korban jiwa. Adalah Haringga Sirla yang menghembuskan napas terakhirnya usai dikeroyok oleh oknum suporter saat hendak menyaksikan laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Dalam pertemuan itu, BOPI juga turut mengundang beberapa pihak. Adapun yang turut hadir yakni dari PT LIB, PSSI, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), perwakilan manajer klub Liga 1 dan juga suporter.
ADVERTISEMENT
''BOPI akan bereaksi tegas jika ada tindakan yang tidak diinginkan terjadi. Kita semua sudah melihat penyelenggaraan event skala besar saat Asian Games dan Para Games 2018 lalu, di mana cabor sepak bola juga sudah melihat dan merasakan bagaimana pertandingan kelas dunia bisa digelar. Itu artinya Indonesia mampu menyelenggarakan pertandingan bertaraf dunia yang dapat menciptakan rasa aman, menghibur, dan BOPI berharap itu bisa berlanjut di Liga 1 2019," lanjutnya.
Pertemuan BOPI dengan PT LIB, APPI, dan perwakilan klub Liga 1 di Kantor Kemenpora, Jakarta. Foto: Alan Kusuma/kumparan
Kemudian poin yang kedua, sambung Ricard, BOPI berharap PSSI menjadi lembaga yang tegas, fair, transparan dan bertanggung jawab kepada kompetisi Liga 1. PSSI, kata Richard lagi, mesti bisa menaungi Liga 1 dengan baik, menyediakan pengadil yang bersikap profesional dan integritas tinggi mengawal setiap pertandingan.
ADVERTISEMENT
Lanjut ke poin ketiga, BOPI berharap seluruh klub peserta berkompetisi dengan sehat, berintegrasi tinggi dan bertanggung jawab. Poin ini juga sempat menyinggung terkait lumrahnya klub menunggak gaji pemain.
''Olahraga sepak bola profesional adalah sebuah bisnis hiburan olahraga. Oleh karena itu setiap pebisnis yang bergelut di bidang ini harus bersikap fair,'' kata Richard.
''BOPI berharap ketidakmampuan membayar gaji pemain di tengah kompetisi tidak terjadi lagi musim ini dan masa depan. Klub juga dituntut membangun hubungan baik dengan masyarakat di kotanya dan pendukungnya saat mengikuti Liga 1,'' tegasnya.
Terkait poin keempat dan kelima, BOPI menitikberatkan pesan terhadap pemain dan juga suporter. BOPI berharap untuk bersikap sportif baik di lapangan dan luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah petugas keamanan berjaga-jaga ketika suporter Persebaya Surabaya menyalakan cerawat (flare) dan melempar botol minuman saat akhir laga final leg 1 Piala Presiden 2019 antara Persebaya Surabaya vs Arema FC di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/4). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
''Para pemain harus menjadi contoh masyarakat luas, terutama suporter bahwa pemain dari tim yang berlawanan pun dapat saling menghormati satu sama lain di dalam dan luar lapangan.''
''BOPI minta kepada suporter jauhi tindakan kekerasan antarsuporter, BOPI berharap tidak ada satu pun tawuran lagi di Indonesia hingga sampai ada korban tewas. Suporter tim lain bukan musuh yang harus dimusnahkan,'' tutup Richard.