Reputasi Shin Tae-yong Akan Dipertaruhkan di Piala Dunia U-20

1 Juli 2020 19:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/2).  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Timnas U-19 Indonesia untuk bisa berbicara di pentas Piala Dunia U-20 2021. Hal itu disampaikan Jokowi saat menggelar rapat terbatas dengan Menpora Zainudin Amali.
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta agar anak-anak asuh manajer pelatih Shin Tae-yong untuk bisa lolos grup. Artinya, sebagai tuan rumah, Jokowi tak ingin Timnas U-19 jadi peserta yang ikut meramaikan turnamen.
Sementara, PSSI mematok target lebih tinggi lagi. Mereka ingin Timnas U-19 lolos hingga babak perempat final atau bahkan semifinal.
Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, sepakat dengan target yang diberikan, dengan minimal lolos dari penyisihan grup. Menurutnya, usaha dan kerja keras menjadi dua modal awal.
''Saya kira soal target enggak ada masalah setinggi mungkin. Sekarang kalau diberi target tentu kita semua harus mewujudkannya dengan kerja keras. Yang jadi soal, kita ikut [Piala Dunia U-20] kita malah enggak ada target, enggak bisa begitu,'' kata Bambang ketika dihubungi kumparan, Rabu (1/7/2020).
Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah. Foto: Instagram/@psisofficial
Pelatih yang karib disapa Banur ini paham betul dengan ekspektasi yang ditaruh di pundak para pemain. Pasalnya, Timnas U-19 bermain sebagai tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, 'Garuda Muda' juga punya pelatih sekaliber Shin Tae-yong. Pria 50 tahun tersebut punya curriculum vitae mentereng karena pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
''Saya pikir semua yang dibicarakan soal target oleh Kemenpora, Ketum PSSI, bahkan Presiden, memang harus ada target. Soal hasilnya itu dilihat nanti. Wah, kalau hasil banyak faktor, tapi jangan sesekali bermain tanpa target, ini susah. Mending enggak usah ikut,'' katanya.

Persiapan Menuju Piala Dunia Terganggu

Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan dunia membikin persiapan Timnas U-19 menyongsong Piala Dunia U-20 jelas terganggu. Mestinya, program pemusatan latihan yang sudah bergulir sejak Februari lalu, terus berkelanjutan.
Hanya saja, program yang baru 'seumur jagung' mesti vakum selama tiga bulan. Sejak Maret hingga Juni 2020, Timnas U-19 tak pernah berlatih bersama-sama. Teraktual, mereka hanya berlatih fisik secara virtual.
ADVERTISEMENT
Menurut Banur, terganggunya persiapan bukan soal besar. Apalagi mengkambinghitamkan pandemi COVID-19 sebagai alasan.
''Justru itu saya bilang, yang penting target dan berusaha. Jika ada kegagalan, berarti ada aspek lain yang mengganggu, menghalangi. Saya pikir kalau soal pandemi bukan kita saja, di negara lain juga sama,'' katanya.
Selain pandemi virus corona, sebetulnya persiapan Timnas U-19 juga sedikit terganggu beberapa waktu lalu. Adalah polemik yang terjadi antara Shin dan PSSI.
Lewat wawancara dengan media Korea Selatan, Shin mengkritik kinerja PSSI terhadap dirinya. Menurut dia, visi misi PSSI sudah berubah seiring berjalannya waktu.
Tetapi, masalah itu sudah rampung. Shin dan PSSI via Ketua Umum Mochamad Iriawan sudah saling bicara dan menuntaskan masalah. Saat ini, Shin tengah ditunggu untuk melakukan pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
''Ketika pelatih asal Korea Selatan ini sudah bersedia datang, kasih kebebasan dalam melatih dan kenyamanan untuk mempersiapkan timnya, sehingga hasilnya seperti yang kita harapkan,'' tutur eks pelatih PSIS Semarang ini.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan instruksi saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin (13/1). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
''Satu catatan penting dari saya, Shin adalah pelatih dunia. Dia di mana-mana dikenal, seluruh dunia. Jika hasilnya jelek, reputasi dia sebagai pelatih juga ikut dipertaruhkan, lho. Artinya, saya sendiri yakin dan kita semua, saya rasa juga sepakat, dia enggak akan main-main karena reputasi.''
''Piala Dunia ini diliput oleh pelbagai negara di dunia dan ketika dia memutuskan untuk mengambil pekerjaan melatih Timnas Indonesia dia sudah perhitungkan pasti. Kita tahu rangking FIFA kita berapa, kualitas kita bagaimana, dan dia mau menerima pekerjaan ini. Berarti segala konsekuensi akan dia terima.''
ADVERTISEMENT
''Yang pasti untuk meyakinkan dunia, dia akan berusaha maksimal. Kalau kita gagal, misalnya. Pelatih ini juga bisa kita ibaratkan: Gagal-lah kau dengan terhormat,'' kata Banur.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!