news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Respons Menpora soal Potensi Kerumunan Jika Persib vs Persija Tersaji di Final

14 April 2021 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persib Bandung, Ardi Idrus berebut bola dengan pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion I Wayan Dipta, Bali. Foto: Dok. Media Persija
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persib Bandung, Ardi Idrus berebut bola dengan pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion I Wayan Dipta, Bali. Foto: Dok. Media Persija
ADVERTISEMENT
Piala Menpora 2021 telah mencapai babak semifinal dan empat tim yang akan bertanding adalah Persib vs PS Sleman dan Persija vs PSM. Bagaimana jika nantinya laga 'Maung Bandung' melawan 'Macan Kemayoran' tersaji di final?
ADVERTISEMENT
Persib dan Persija memiliki riwayat rivalitas yang sengit di sepak bola Indonesia dengan kedua kubu suporter yang terkenal fanatik. Walau sejauh ini Piala Menpora berlangsung lancar tanpa penonton, akankah final Persib vs Persija akan berpotensi menimbulkan kerumunan?
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjawab kekhawatiran itu. Intinya, meski Persib vs Persija bisa terjadi di final turnamen pramusim ini, Menpora yakin tidak akan ada kerumunan suporter, baik itu nonton bareng atau pawai suporter.
"Saya tetap masih pegang komitmen dari pimpinan suporter dan saya meyakini mereka tidak melakukan hal itu karena akan berpengaruh pada izin liga. Kalau sampai itu dilakukan, pasti pihak kepolisian akan mengevaluasi akan atau tidak memberi izin [Liga 1]," katanya via sesi konferensi pers bersama wartawan, Rabu (14/4).
Menpora Zainudin Amali. Foto: Humas Kemenpora
"Kan sayang gitu, lho. Sudah jalan dari 21 Maret sampai sekarang apalagi kalau nanti di final sudah kita jaga tapi di ujungnya terjadi hal yang tidak kita inginkan tentu itu akan berpengaruh pada keseluruhan, akan mencoreng," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Menpora menegaskan dirinya tetap percaya bahwa tidak akan ada inisiatif dari pimpinan suporter dan pemilik klub yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Ia berharap semua pihak mengerti bahwa pandemi belum berakhir
"Oleh karena itu, saya masih yakin dan percaya terhadap komitmen para suporter, para pimpinan suporter, dan juga pemilik klub. Sebab, kalau pemilik klub tak mengizinkan, pimpinan suporter tidak mengajak, saya yakin tidak mungkin [ada kerumunan]," jelasnya.
"Sebab, kalau ada inisiatif-inisiatif secara spontanitas kan ada kepolisian di mana-mana yang akan membubarkan. Ini cara kita memberi pemahaman dan mendidik para penggemar sepak bola kita bahwa situasi ini sedang pandemi."
"Sekali lagi saya sampaikan, saya orang yang percaya pada suporter kita bisa tertib, berkomitmen. Karena yang rugi bukan cuma klub atau pelatih atau pemain, tetapi suporter juga akan kena imbas kan sudah merasakan satu tahun enggak ada kegiatan, masa mau dirusak? Saya yakin mereka tidak akan melakukan itu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
****