Riqui Puig dan Kembalinya Cruyff-isme di Barcelona

21 Januari 2020 18:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riqui Puig tampil lumayan di laga melawan Granada. Foto: AFP/Lluis Gene
zoom-in-whitePerbesar
Riqui Puig tampil lumayan di laga melawan Granada. Foto: AFP/Lluis Gene
ADVERTISEMENT
Ada begitu panjang deretan nama yang sudah diapungkan untuk menjadi suksesor Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di Barcelona. Ada Thiago dan Rafael Alcantara, ada pula Sergi Samper sampai Sergi Roberto.
ADVERTISEMENT
Namun, tak ada satu pun dari mereka yang akhirnya benar-benar menjadi suksesor Xavi dan Iniesta. Thiago sebenarnya punya kesempatan besar tetapi kemudian justru hijrah ke Bayern Muenchen. Sementara, Sergi Roberto masih ada di dalam tim tetapi saat ini lebih kerap bermain jadi bek kanan.
Setelah sekian lama, penantian Barcelona tampaknya bakal segera berakhir. Pertandingan La Liga melawan Granada, Senin (20/1/2020) dini hari WIB, menjadi momen di mana sang suksesor betul-betul lahir.
Sang suksesor yang dimaksud bernama Riqui Puig. Bagi sebagai orang, terutama yang memang mengikuti Barcelona, namanya tentu sudah tidak asing. Akan tetapi, bagi sebagian yang lain, Puig adalah fenomena mengejutkan.
Sejak bergabung dengan La Masia pada 2013, Puig sudah digadang-gadang bakal jadi pemain hebat. Tubuhnya memang kecil, tetapi begitu luwes sehingga sulit sekali dijatuhkan.
Andres Iniesta dan Xavi Hernandez mengangkat trofi Copa del Rey. Foto: AFP/Josep Lago
Dengan pusat gravitasi yang rendah, Puig bisa memutar tubuhnya dengan mudah untuk melindungi bola di kakinya. Selain itu, dia juga punya kontrol bola, kualitas umpan, serta kreativitas yang bagus.
ADVERTISEMENT
Gaya bermain seperti itulah yang membuat Puig disebut sebagai calon suksesor Xavi dan Iniesta. Akan tetapi, kesempatan memang tidak datang dengan mudah kepada dirinya.
Di bawah kepemimpinan presiden Josep Maria Bartomeu, Barcelona memang tidak lagi memberi prioritas kepada pemain jebolan La Masia. Blaugrana lebih suka mendatangkan pemain jadi ketimbang mempromosikan alumninya akademinya.
Terlebih lagi, di bawah arahan Ernesto Valverde, Barcelona tidak bermain sesuai dengan identitas yang dulu dibawa Johan Cruyff sehingga pemain-pemain La Masia, apalagi yang seperti Puig, semakin kesulitan mendapat tempat.
Kesempatan tersebut bukannya sama sekali tidak ada karena Valverde adalah pelatih yang memberi Puig debut tim utama. Musim lalu, Puig dipercaya turun 2 kali di La Liga oleh Valverde.
Riqui Puig, calon suksesor Xavi dan Iniesta. Foto: AFP/Lluis Gene
Namun, hanya sebatas itu kesempatan yang diberikan Valverde. Musim ini, Puig harus menunggu sampai Valverde dipecat untuk bisa bermain di tim utama lagi. Padahal, kalau cuma berlatih dengan tim utama, Puig sudah sering.
ADVERTISEMENT
Kesempatan bagi Puig itu diberikan oleh Quique Setien, pelatih baru Barcelona yang memang sangat terobsesi dengan sepak bola Cruyffian. Di bawah Setien, Barcelona kembali menjadi Barcelona yang semestinya.
Dalam laga melawan Granada tadi, terlihat bagaimana umpan-umpan pendek dan permutasi pemain jadi senjata utama. Gol tunggal kemenangan yang dicetak Leo Messi pun lahir dari proses seperti ini.
Di Barcelona yang sekarang, Puig mendapatkan panggungnya. Diturunkan 19 menit jelang laga usai, Puig menunjukkan bahwa dia memang pantas disebut sebagai suksesor Xavi dan Iniesta.
Contoh paling mudah bisa dilihat dari jumlah umpannya. Menurut Opta, Puig berhasil mencatatkan 36 umpan sukses dari total 39 percobaan. Ini lebih banyak dari jumlah umpan keseluruhan para pemain Granada.
Pelatih Barcelona, Quique Setien, di laga melawan Granada. Foto: LLUIS GENE / AFP
Selain jumlah umpan yang mencapai angka 39, Puig bisa menyentuh bola sampai 41 kali dan menciptakan sebuah umpan kunci. Bayangkan, jika dalam 20 menit saja dia bisa melakukan itu, bagaimana kalau dia diberi kesempatan tampil penuh?
ADVERTISEMENT
Inilah yang membuat Puig kemudian jadi buah bibir. Dengan keberadaan Setien sebagai nakhoda tim, Puig diharapkan bisa benar-benar melejit.
Jalan Puig memang tidak akan mudah karena Barcelona masih punya pemain-pemain berkualitas macam Arturo Vidal, Frenkie de Jong, Artur Melo, sampai Ivan Rakitic yang beroperasi di sektor tengah.
Namun, setidaknya kans Puig saat ini lebih besar ketimbang sebelumnya. Apalagi, pemain-pemain macam Vidal dan Rakitic bisa saja segera tersingkir dalam waktu dekat. Pelatih macam Setien pun hampir bisa dipastikan bakal lebih memilih Puig ketimbang mereka berdua.
Bagi Puig sendiri, kesempatan seperti ini bisa jadi tidak akan datang dua kali. Bahkan, belum tentu pula Setien bakal langsung mempercayainya tampil sejak awal. Oleh karenanya, satu-satunya yang bisa dilakukan Puig adalah tidak tampil mengecewakan ketika dimainkan.
ADVERTISEMENT