news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Roma Jaga Kans Lolos ke 32 Besar Usai Menang Telak atas Bashakshehir

29 November 2019 2:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edin Dzeko merayakan gol ke gawang Istanbul Bashakshehir. Foto: Reuters/Murad Sezer
zoom-in-whitePerbesar
Edin Dzeko merayakan gol ke gawang Istanbul Bashakshehir. Foto: Reuters/Murad Sezer
ADVERTISEMENT
Roma menjaga peluang lolos ke babak 32 besar Liga Europa usai memetik kemenangan telak atas tuan rumah Istanbul Bashakshehir. Bertanding di Başakşehir Fatih Terim Stadyumu, Jumat (29/11/2019) dini hari WIB, I Lupi menang 3-0.
ADVERTISEMENT
Gol-gol Roma pada pertandingan ini masing-masing dicetak oleh Jordan Veretout (30'), Justin Kluivert (40'), dan Edin Dzeko (45'+1). Berkat mereka, Roma kini memuncaki klasemen Grup J dengan koleksi 8 poin.
Raihan poin Roma itu sama dengan milik Borussia Moenchengladbach yang di pertandingan lain sukses menekuk tuan rumah Wolfsberger. Namun, Roma unggul selisih gol atas wakil Jerman tersebut.
Dengan begini, Roma dan Gladbach kini punya peluang terbesar untuk jadi wakil grup di fase gugur. Di matchday terakhir, Roma akan menjamu Wolfsberger, sementara Gladbach bakal menghadapi Bashakshehir di kandangnya.
***
Kedua kesebelasan punya pertaruhan besar di sini. Jika menang, Istanbul Bashakshehir akan lolos ke 32 besar. Sementara itu, Roma tidak boleh kalah untuk menjaga kans ke fase gugur.
ADVERTISEMENT
Itulah mengapa, baik Bashakshehir maupun Roma sama-sama turun dengan kekuatan terbaik. Nama-nama besar macam Martin Skrtel, Gael Clichy, Edin Dzeko, dan Aleksandar Kolarov diturunkan sejak menit awal.
Keberadaan pemain-pemain terbaik itu membuat kedua kesebelasan mampu menunjukkan permainan yang baik pula. Serangan mereka bangun dengan rapi, pertahanan digalang dengan rapat, dan laga berjalan dengan tempo yang enak.
Dari situ, ada plus dan minus yang didapat. Positifnya, peluang-peluang yang didapat selalu berkualitas, seperti ketika Edin Dzeko melepas tembakan yang ditahan kiper dan saat Gianluca Mancini memblok tendangan Enzo Crivelli.
Sisi negatifnya, kuantitas peluang emas terbilang minim. Selama lebih dari 20 menit, Roma dan Bashakshehir hanya mendapatkan dua peluang emas tersebut. Kedua tim memang harus berusaha keras untuk menciptakan kans.
Edin Dzeko dan Justin Kluivert memberi selamat kepada Jordan Veretout. Foto: Reuters/Murad Sezer
Kebuntuan baru pecah di menit ke-30 setelah Jordan Veretout menaklukkan Mert Guenok dari titik putih. Penalti diberikan wasit lantaran Mehmet Topal menyetop tendangan Nicolo Zaniolo dengan tangannya di kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Gol itu memaksa tuan rumah menggencarkan serangan, tetapi justru Roma-lah yang sukses mencetak gol kedua dalam laga ini. Lubang di pertahanan Bashakshehir berhasil dieksploitasi dengan dua umpan lambung beruntun.
Pertama, dari Kolarov ke Lorenzo Pellegrini. Kemudian, Pellegrini mengirim umpan lambung kepada Justin Kluivert. Oleh Kluivert, bola dikontrol, digiring, dan diceploskan ke gawang Bashakshehir pada menit ke-40.
Tak puas dengan gol tersebut, Roma kembali memaksa Guenok memungut bola dari gawangnya. Kali ini, umpan lambung yang dilepas Pellegrini sukses dimanfaatkan Dzeko dengan sentuhan pelan yang mengecoh kiper lawan. Roma pun masuk ruang ganti dengan keunggulan telak 3-0.
Usai rehat, Roma tak mengendurkan tekanan dan ini membuat pendukung tuan rumah frustrasi. Rasa kesal itu lantas mereka lampiaskan kepada Pellegrini. Pemain Timnas Italia tersebut dilempar dengan koin sampai pelipisnya berdarah.
Selebrasi Justin Kluivert usai membobol gawang Istanbul Bashakshehir. Foto: AFP/Ozan Kose
Insiden itu membuat kepala Pellegrini harus dibebat perban dan wasit menghentikan pertandingan sejenak. Announcer stadion juga diminta untuk menenangkan suporter.
ADVERTISEMENT
Beruntung, situasi tidak bertambah panas. Polisi anti-huru-hara yang disiagakan tampak langsung bergerak ke tribune penonton dan laga pun bisa dilanjutkan lagi.
Serangan yang diterima Pellegrini nyatanya tak membuat Roma kehilangan keberanian. Mereka terus mengurung pertahanan Bashakshehir dan beberapa kali mendapat peluang berkat tusukan-tusukan dari sisi sayap.
Roma kemudian memasukkan eks pemain Bashakshehir, Cengiz Uender, untuk menggantikan Pellegrini dan Henrikh Mkhitaryan untuk menggantikan Dzeko. Ini menjadi bukti bagaimana Roma masih ingin sekali menambah perbendaharaan golnya.
Namun, sampai pertandingan berakhir, Roma tidak bisa mencetak gol yang mereka inginkan. Tempo dan intensitas pertandingan justru menurun setelah dua pemain tadi masuk. Skor 3-0 pun bertahan hingga peluit panjang.