Sambutlah Persib yang (Sedang) Mengaum Nyaring

13 November 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persib Bandung Febri Hariyadi melakukan seleberasi usai mencetak gol ke gawang PSIS di laga lanjutan pekan ke 27 Shopee Liga 1. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persib Bandung Febri Hariyadi melakukan seleberasi usai mencetak gol ke gawang PSIS di laga lanjutan pekan ke 27 Shopee Liga 1. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Persib Bandung menggila. Jika merujuk pada julukan mereka sebagai 'Maung Bandung', sekarang mereka sedang mengaum dengan amat nyaring.
ADVERTISEMENT
Di putaran kedua ajang Liga 1 2019, Persib menorehkan hasil positif. Dari 10 laga yang mereka lewati, Persib sukses mengumpulkan 6 kemenangan, 3 hasil imbang, dan hanya sekali menelan kekalahan.
Jika ditotal, Persib sukses mengumpulkan 21 poin dari 10 laga terakhir. Raihan ini sontak mendongkrak posisi 'Maung Bandung'. Sekarang, mereka duduk di posisi keenam, berselisih satu poin dengan Arema FC di posisi lima.
Hal ini merupakan sebuah peningkatan tersendiri bagi Persib. Di tengah inkonsistensi yang sempat melanda mereka di putaran pertama, sekarang Persib justru memiliki peluang untuk menembus posisi lima besar.
Apa yang menyebabkan 'Maung Bandung' mampu mengaum dengan nyaring kini? Adakah yang terjadi sehingga mereka menggila seperti ini?
Penjaga gawang Persib Bandung I Made Wirawan melakukan "Viking Clap" usai menjalani laga lanjutan pekan ke 27 Shopee Liga 1 melawan PSIS Semarang Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Rene Alberts Menemukan Susunan Starting XI Versinya
ADVERTISEMENT
Starting XI menjadi masalah tersendiri bagi pelatih Persib, Robert Rene Alberts, di ajang Liga 1 2019 ini. Sosok asal Belanda itu kesulitan menemukan pemain-pemain yang cocok untuk mengisi susunan starting XI Persib.
Otak-atik susunan starting XI ini menjadi hal yang kerap dilakukan Rene Alberts sepanjang putaran pertama dan awal putaran kedua Liga 1 2019. Kadang, dalam tiga pertandingan, tiga kali pula Rene Alberts mengganti susunan starting XI.
Hal ini sempat menimbulkan pertanyaan: apakah Rene Alberts kebingungan dengan kualitas pemainnya sendiri? Apakah memang tidak ada pemain mumpuni yang mampu mengisi susunan starting XI Persib?
Semua pertanyaan itu akhirnya terjawab pada pertengahan putaran kedua, atau ketika Liga 1 memasuki pekan 23. Rene Alberts mulai menemukan susunan pemain inti andalannya.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah I Made Wirawan: Supardi Nasir, Nick Kuipers, Achmad Jufriyanto, serta Ardi Idrus; Omid Nazari, Abdul Aziz; Frets Butuan, Febri Haryadi, Kevin van Kippersluis, Ezechiel N'Douassel (plus Esteban Vizcarra sebagai opsi jika ada yang absen).
Pesepakbola Persib Bandung Achmad Jufriyanto dan Bojan malisic menghalau pesepakbola Persipura Jayapura Marinus Mariyanto Wanewar. Foto: Antara/M Agung Rajasa
Terhitung, sejak pekan 23 hingga pekan 27 (tidak menghitung laga tunda pekan 21 vs Arema), ke-11 pemain itu menjadi sosok-sosok yang sudah pasti menghuni susunan pemain inti Persib Bandung. Hal ini menjadi sesuatu yang positif bagi tim.
Ini berarti Rene Alberts sudah menemukan pemain-pemain yang memenuhi kualifikasinya secara kualitas. Bukan cuma itu, ke-11 pemain ini menjadi sosok yang dianggap mampu menerjemahkan skema yang diinginkannya dengan baik.
Alhasil, Persib mampu tampil beringas dalam beberapa pekan terakhir. Mungkin, salah satu sebabnya adalah karena Rene Alberts sudah tidak kebingungan lagi, laiknya yang ia alami di putaran pertama dan awal putaran kedua Liga 1 2019.
ADVERTISEMENT
Perekrutan Apik di Pertengahan Kompetisi
Di awal musim 2019, Persib melakukan perekrutan yang bisa dibilang kurang tepat, terutama untuk slot pemain asing. Rene Mihelic dan Artur Gevorkyan, dua sosok yang diharapkan bisa mengangkat performa Persib, nyatanya tampil buruk.
Alhasil, kedua pemain tersebut--ditambah dengan Bojan Malisic--menjadi pemain yang diputus kontraknya per tengah musim 2019. Manajemen Persib pun langsung mendatangkan pemain baru untuk menggantikan slot yang ditinggalkan ketiganya.
Rene Mihelic di sesi latihan perdana bersama Persib. Foto: Sandy Firdaus/kumparan
Muncullah nama Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis, dan Omid Nazari. Sempat diragukan di awal kedatangannya, ketiganya perlahan menunjukkan taji sebagai pemain asing berkualitas.
Kuipers dan Nazari membuat permainan Persib lebih solid, terutama di lini tengah dan belakang. Kehadiran mereka menjadikan celah-celah yang biasanya muncul di lini pertahanan Persib, tertutupi dengan apik.
ADVERTISEMENT
Sementara, hadirnya Van Kippersluis di lini depan membuat opsi serangan Persib bertambah. Memang, ia sempat tidak akur dengan Ezechiel. Namun, pelan-pelan keduanya membangun chemistry di lini serang.
Ditambah lagi, Van Kippersluis andal dalam melepaskan sepakan bebas. Golnya ke gawang Persebaya pada pekan 23 kemarin adalah cerminan dari ciamiknya sepakan bebas pemain asal Belanda ini.
Intinya, perekrutan apik yang dilakukan Persib di pertengahan musim, menutupi kepingan-kepingan mereka yang acap menjadi celah di putaran pertama silam.
Pesepak bola Persib Bandung Febri Hariyadi (kiri) melakukan selebrasi bersama rekannya Kevin Kippersluis. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Skema Permainan yang Lebih Baik
Selepas laga tunda pekan 21 lawan Arema, Selasa (12/11/2019), Rene Alberts berbahagia. Ia bahagia bukan hanya karena timnya menang. Lebih jauh, ada hal lain yang pada akhirnya membuat eks pelatih PSM Makassar ini semringah.
ADVERTISEMENT
"Meskipun kami tanpa lima pemain inti (di laga lawan Arema), tapi kami masih punya kedalaman skuat (yang apik). Tim juga sudah semakin mengerti bagaimana mereka harus bermain," ungkap Rene Alberts selepas laga.
"Kami memainkan sepakbola yang menyerang dan juga rapat dalam pertahanan, tidak banyak kesempatan yang dimiliki oleh Arema, padahal Arema adalah tim yang kuat dalam menyerang. Jadi, saya harus memberikan apresiasi pada tim," lanjutnya.
Ya, memasuki putaran kedua, pola permainan Persib tidak lagi acak-acakan. Organisasi permainan mereka jauh lebih rapi. Bisa dianggap, ini adalah buah dari kedatangan tiga pemain asing yang meningkatkan kualitas permainan Persib secara keseluruhan.
Namun, tampak juga bahwa pemain-pemain Persib yang lain mulai mengerti skema permainan yang diinginkan Rene Alberts. Mereka mulai bisa beradaptasi dengan skema dasar 4-3-3 yang kerap diterapkan pelatih berusia 64 tahun itu.
Selebrasi pemain Persib Bandung Ezechiel Ndouasel usai mencetak gol ke gawang PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (6/11). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pemain Persib kini sudah tahu kapan momennya mereka harus menekan dengan agresif, serta kapan mereka harus melakukan deep defend. Adaptasi terhadap permainan lawan mampu dilakukan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rene Alberts juga melakukan beberapa pembenahan di putaran kedua ini. Hal pertama yang ia perbaiki adalah pertahanan. Sepanjang 17 laga di putaran pertama Liga 1 2019 silam, Persib kebobolan 25 gol.
Memasuki putaran kedua, Rene Alberts membuat pertahanan Persib lebih rapi. Alhasil, dari 10 laga yang dijalani 'Maung Bandung' di putaran kedua, mereka hanya kebobolan 7 gol saja.
Bahkan, di laga-laga besar seperti menghadapi Persija dan Arema, Persib bisa menjaga keperawanan gawang mereka. Ini adalah sebuah peningkatan, setelah pada putaran pertama, gawang mereka acap jadi bulan-bulanan lawan.
Setelah pertahanan, Rene Alberts pun membenahi lini serang. Ia memasang pemain-pemain depan yang sekiranya dapat jadi pembongkar, sekaligus dapat memanfaatkan serangan balik dengan cepat. Alhasil, nama-nama seperti Frets dan Febri mencuat.
Aksi Frets Butuan kala melawan Persija Jakarta. Foto: dok. Liga Indonesia
Sejalan dengan mulai berjalannya chemistry Van Kippersluis dan Ezechiel, hal itu menyempurnakan kekuatan serangan Persib. Maka, jangan heran selama putaran kedua ini, mereka mampu mencetak 19 gol dari 10 laga.
ADVERTISEMENT
Tak heran, Rene Alberts semringah usai timnya mengalahkan Arema. Ia tampaknya sudah tahu, bahwa para pemainnya mulai paham bentuk permainan yang ia inginkan.
***
Persib boleh saja berbahagia sekarang. Mereka memiliki peluang untuk menyeruak ke papan atas Liga 1, sesuatu yang mungkin bagai pungguk merindukan bulan bagi mereka di putaran pertama silam.
Meski begitu, Persib juga agaknya mesti memahami, bahwa gelaran Liga 1 2019 masih jauh dari usai. Ada sekitar tujuh laga sisa yang mesti mereka jalani. Beberapa di antaranya bahkan menghadapi tim-tim yang bisa dibilang bukan tim sembarangan.
Asalkan tampil konsisten, menyeruak ke papan atas bukan jadi hal yang mustahil bagi Persib. Pertanyaannya, mampukah mereka mempertahankan konsistensi ini?
ADVERTISEMENT