Satgas Mafia Bola: Akhir Februari, Dua Buron Harus Sudah Dibekuk

21 Februari 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo (kedau kiri) di Hoten Sentury Park, Jakarta Pusat. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo (kedau kiri) di Hoten Sentury Park, Jakarta Pusat. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Tugas Mafia Bola (Satgas Mafia Bola), Brigjen Hendro Pandowo memerintahkan untuk menangkap dua orang yang berstatus DPO (daftar pencarian orang) dalam kasus pengaturan laga. Ia memberi tenggat sampai akhir Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Satgas Mafia Bola sebelumnya telah menetapkan enam tersangka kasus pengaturan laga dalam ajang Liga 3 yang mempertemukan Persikasi Bekasi vs Perses Sumedang.
Dalam kasus tersebut, masih ada dua orang buron (masuk DPO) yang hingga kini dicari tim Satgas Mafia Bola, yakni Excecutive Comitee (Exco) PSSI Jawa Barat Hikmat Nuristawan dan Taha yang bertugas sebagai perantara.
"Sudah sampaikan, saya berikan deadline kepada Satgasgakum untuk (menyelesaikan kasus) habis bulan Februari ini. Dua DPO (buron) itu sudah harus ditangkap," ujarnya di Bandung pada Jumat (21/2/2020).
Hendro mengungkapkan jika beragam kasus pengaturan skor yang belum selesai penanganannya, baik di Jilid I dan II, akan dibereskan pada Jilid III ini. Hal itu jadi salah satu pekerjaan rumah Satgas Mafia Bola pada 2020.
Kasatgas Antimafia Bola Brigjen Pol Hendro Pandowo. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
Hendro juga menambahkan jika Satgas Jilid III sudah mulai bertugas sejak awal Februari. Ia mengaku sudah membentuk Satgas di 12 Polda agar penyelenggaraan Liga 1, 2, dan 3Liga 3 mendatang tidak ada suap dan pengaturan skor.
ADVERTISEMENT
"Satgaswil atau pusat, tugas utamanya bukan melakukan tindakan penegakan hukum, tapi pencegahan, sehingga tugas Satgasus dan wilayah betul-betul melakukan pengawasan lalu memberikan sosialisasi kepada pihak yang terlibat agar menjaga sepakbola Indonesia yang bersih,” ungkapnya.
“Kami sudah komitmen, sudah ada rakor dengan PSSI dan Polri, semua berkomitmen untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bersih anti suap dan tidak ada pengaturan skor," tambah kepala Satgas Mafia Bola tersebut.