Satu Lagi dari Dortmund: Perkenalkan, Giovanni Reyna

5 Februari 2020 16:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Giovanni Reyna beraksi di laga persahabatan melawan Feyenoord. Foto: Reuters/Jon Nazca
zoom-in-whitePerbesar
Giovanni Reyna beraksi di laga persahabatan melawan Feyenoord. Foto: Reuters/Jon Nazca
ADVERTISEMENT
Kisah soal Erling Braut Haaland sudah kerapkali diceriterakan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa ayahnya, Alf-Inge, dulunya juga seorang pesepak bola yang mencapai puncak karier bersama Leeds United.
ADVERTISEMENT
Haaland sendiri lahir di Leeds pada tahun 2000 dan sembilan belas tahun kemudian mencuat ke permukaan bersama Red Bull Salzburg. Sinarnya di Austria membuat Haaland kemudian diboyong oleh Borussia Dortmund.
Bersama Dortmund, Haaland pun langsung meledak. Baru empat laga dilakoninya. Menit bermainnya juga baru menyentuh angka 180. Namun, pemuda jangkung itu sudah bisa mengemas delapan gol.
Itu soal Haaland. Sekarang, tahukah Anda bahwa saat ini di Dortmund ada seorang pemain yang kisah hidupnya sedikit mirip dengannya? Bahkan, mereka berdua memiliki dua kesamaan sekaligus.
Giovanni Reyna, pencetak gol termuda dalam sejarah DFB-Pokal. Foto: AFP/Jorge Guerrero
Pemain yang dimaksud adalah Giovanni Reyna. Dia biasa dipanggil Gio.
Sama halnya dengan Haaland, ayah Reyna juga seorang pesepak bola. Namanya Claudio dan dia pernah bermain dengan Alf-Inge di Manchester City pada awal 2000-an dulu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Reyna juga lahir di Inggris. Bedanya, Reyna lahir di Sunderland. Ya, meski Claudio dan Alf-Inge pernah bermain bersama di Manchester City, putra kedua pria itu lahir ketika mereka tidak berseragam The Citizens.
Reyna saat ini baru berusia 17 tahun. Tak seperti Haaland yang datang ke Dortmund dari Salzburg, Reyna adalah jebolan akademi klub. Namun, pemain berpaspor Amerika Serikat itu tidak memulai pendidikan sepak bolanya di Jerman.
Erling Haaland, main dua kali sudah cetak lima gol buat Borussia Dortmund. Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
Reyna pertama kali mengecap pendidikan sepak bola resmi bersama akademi milik New York City FC, klub 'saudara' Manchester City tempat Claudio bekerja sebagai direktur olahraga.
Empat tahun lamanya Reyna bersekolah di akademi New York City FC sebelum pindah ke Dortmund pada 2019 lalu. Di sinilah bakat besarnya benar-benar tercium.
ADVERTISEMENT
Dortmund sebelumnya sudah pernah sukses mengembangkan seorang pemain berbakat Amerika bernama Christian Pulisic. Selain itu, Claudio dulu juga memulai karier Eropanya di Jerman. Inilah mengapa, Reyna kemudian memilih Dortmund.
Reyna berbeda dengan Pulisic. Jika Pulisic biasa beroperasi di sayap, Reyna lebih banyak bermain di tengah sebagai seorang gelandang serang.
Christian Pulisic dilepas oleh Dortmund. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
Kelebihan utamanya adalah kemampuan membaca permainan, teknik, dan insting mencetak gol. Anda ingat Ricardo Kaka? Kira-kira seperti itu karakter permainan Reyna.
Nah, pada 18 Januari lalu di laga melawan Augsburg, Reyna akhirnya melakoni debut sebagai pemain senior Dortmund. Kebetulan, itu juga merupakan partai pertama Haaland dengan seragam Die Borussen.
Di tiga laga berikutnya, Reyna pun selalu diturunkan. Namun, menit bermain yang dia dapatkan memang belum sebanyak Haaland. Perannya pun belum sevital striker Norwegia tersebut.
ADVERTISEMENT
Walau begitu, Reyna sudah berhasil mencetak gol. Pada pertandingan DFB-Pokal melawan Werder Bremen, Rabu (5/2/2020) dini hari WIB, Reyna mencatatkan namanya di papan skor.
Ya, Dortmund memang akhirnya tersingkir karena kalah tipis 2-3, tetapi keberhasilan Reyna mencetak gol itu tetap terasa spesial. Selain karena merupakan gol pertama, itu membuat Reyna jadi pencetak gol termuda dalam sejarah DFB-Pokal.
Usia Reyna ketika melesakkan gol itu adalah 17 tahun dan 82 hari. Sebelum ini, ketika melakoni debut tim senior, dia juga resmi jadi pemain Amerika termuda yang berlaga di Bundesliga pada usia 17 tahun dan 66 hari.
Di usia semuda itu, Reyna sudah bisa membuat impak yang cukup signifikan. Artinya, sejauh ini prediksi orang-orang akan masa depannya tidak salah.
ADVERTISEMENT
Namun, tentu saja, Reyna masih sangat hijau dan harus senantiasa dilindungi sampai benar-benar dewasa. Untuk urusan itu, Dortmund adalah tempat yang tepat untuknya.