SEA Games 2019: Menemani Timnas U-23 Salat Jumat di Manila

6 Desember 2019 13:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid yang terletak di Harisson Plaza, Manila, Filipina. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masjid yang terletak di Harisson Plaza, Manila, Filipina. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Meski tengah disibukkan dengan perhelatan SEA Games 2019 di Filipina, skuat Timnas U-23 Indonesia tetap melaksanakan salat Jumat berjemaah pada hari ini, 6 Desember.
ADVERTISEMENT
Salat Jumat Timnas U-23 menjadi menarik karena dilaksanakan di dalam pusat perbelanjaan yakni Harrison Plaza, Manila. Lokasinya tak sampai satu kilometer dari tempat menginap Timnas U-23, Jen Hotel.
Harrison Plaza terletak persis di samping salah satu venue SEA Games 2019, Rizal Memorial Sports Complex. Masjid terletak di lantai dua dan, karena kapasitasnya tak memadai, beberapa orang menggelar tikar di jalanan samping masjid.
Skuat Timnas U-23 Indonesia salat Jumat di Plaza Harisson, Manila, Filipina. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Para pemain Timnas U-23 terpantau mulai mendatangi masjid sekitar pukul 11:50 siang waktu setempat. Para pemain terlihat mengenakan busana muslim seperti Andy Setyo Nugroho yang memakai baju koko dan dipadukan dengan sarung.
Sementara, Firza Andika, Saddil Ramdani, Sani Rizki Fauzi, hingga Zulfiandi mengenakan baju gamis. Nadeo Argawinata tampil agak santai dengan mengenakan baju koko yang dipadukan celana panjang hitam.
ADVERTISEMENT
Beberapa pemain memilih untuk berjalan kaki untuk datang ke masjid seperti Zulfiandi, Nadeo, dan Bagas Adi. "Tadi jalan kaki ke sini. Enggak terlalu jauh juga, jalan sekitar 10 menit sampai," kata Zulfiandi.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia pelatih Indra Sjafri saat salat Jumat di Plaza Harisson, Manila, Filipina. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
Kemudian pelatih Indra Sjafri mengenakan busana kasual dengan jaket dan kaus hitam yang dipadukan dengan celana latihan. Para pemain dan ofisial Timnas U-23 terlihat meninggalkan kawasan Harrison Plaza sekitar pukul 12:45 siang.
Dibangun oleh Komunitas Muslim
Masjid di Harrison Plaza ini tidak seperti masjid kebanyakan di Indonesia. Bahkan, ia lebih pas disebut sebagai musala. Menurut keterangan seorang pengurus, masjid ini dibangun berkat inisiatif komunitas muslim bernama Harrison Plaza Muslim Traders Association.
"Masjid ini tidak dibangun oleh pemerintah, tetapi oleh kami yang tergabung di dalam komunitas muslim di sini," kata Muhammad Yassin (47), Ketua Harrison Plaza Muslim Traders Association, ketika ditanyai oleh para pewarta.
ADVERTISEMENT