news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sebelum ke Indonesia, Sergio Farias Cari Tahu Banyak soal Persija

17 Januari 2020 17:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sergio Farias. Foto: AFP/AMER HILABI
zoom-in-whitePerbesar
Sergio Farias. Foto: AFP/AMER HILABI
ADVERTISEMENT
Sergio Ricardo de Paiva Farias resmi diperkenalkan sebagai pelatih Persija Jakarta di Elite Club Kuningan, Jumat (17/1/2020). Bagi Farias, pengalaman berkarier di sepak bola Indonesia merupakan yang pertama.
ADVERTISEMENT
Maklum, Farias lebih sering menulis rekam jejaknya bersama klub Brasil. Pelatih 52 tahun itu memang lumayan lama berkiprah di Asia dan pernah sebentar melatih di Thailand.
Meski belum pernah menyentuh Indonesia, Farias tak menjadikan jejak kepelatihannya sebagai masalah besar. Pelatih asal Brasil itu begitu yakin bisa meningkatkan prestasi Persija di Liga 1 2020, lebih baik ketimbang perolehan pada musim 2019.
“Ketika saya datang, klub sudah merekrut beberapa pemain. Saya pasti akan mengembangkan mereka. Dua tahun lalu Persija juara, tapi kenapa musim terakhir tidak juara. Saya dapat jawabannya selama beberapa hari berikutnya," ujar Farias.
Pelatih baru Persija Jakarta, Sergio Farias. Foto: Persija Jakarta
"Kami harus lihat bagaimana kondisi di pramusim. Pastinya, saya akan mencoba menaikkan penampilan pemain. Saya percaya. Pemain yang baru datang juga menjadi kunci meningkatkan performa tim,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ada alasan kuat di balik kepercayaan diri Farias. Selama malang melintang di Benua Kuning, dia memang sanggup menorehkan catatan menterang.
Bersama Pohang Steelers (klub Korea Selatan), Sergio berhasil meraih gelar juara K-League 1 pada 2007. Sebagai informasi, sudah 17 tahun Pohan Steelers tidak pernah juara liga.
Yang lebih fantastis lagi, Pohang Steelers kemudian dibawanya menjadi kampiun Liga Champions Asia pada 2009.
Sergio Farias. Foto: AFP/ AFP PHOTO
Tak berhenti di situ, pengalaman 14 tahun menukangi klub-klub Asia membuat Farias berani menjawab tantangan Persija. Target juara Liga 1 2020 yang dibebani manajemen pun disanggupi sang nakhoda.
“Ketika saya datang ke Pohang, manajemen bertanya hal yang sama. Apakah saya bisa memberikan mereka juara? Sekarang di Persija, ini tantangan besar buat saya," tutur Farias.
ADVERTISEMENT
"Belum pernah saya di sini (Indonesia). Memang, saya suka tantangan. Banyak yang bertanya kenapa saya kerja di Asia. Dan, ini tantangan baru,” sambungnya.
Farias tak datang sendirian ke Persija. Ia membawa dua asistennya, yaitu Rodrigo Pellegrino Impagliazzo (pelatih fisik) dan Stefano (asisten pelatih).
Para pemain Persija Jakarta dan Official tim merayakan gelar juara Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, minggu, (09/12/18). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lewat kedua asistennya juga Sergio belajar lebih dalam soal sepak bola Indonesia. Lawan-lawan Persija plus masalah-masalah di Liga 1 sudah dikantongi Farias sebelum tiba di Tanah Air.
Bahkan, persiapan Sergio mengenal Indonesia tampak begitu serius. Ia mengontak kolega asal Brasil lain, seperti Stefano ‘Teco’ Cugurra dan Edison Tavares, yang notabene sudah pernah melatih di Indonesia.
“Sebelum datang ke Indonesia, saya sudah mencari informasi dari Tavares dan Teco. Mereka memberi tahu soal karakter pemain, liga, dan kultur di Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Penting mengetahui itu untuk sistem kerja saya nanti. Saya tahu soal Persija dan lawan-lawannya. Betapa besarnya Persija dan punya suporter hebat dan fanatik,” tutup Farias.