Segera Pensiun, Kepala Kepolisian Paris Masih Menyesal soal Ricuh Liga Champions

22 Juli 2022 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Liga Champions ditunjukkan di dalam stadion sebelum pertandingan final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Liga Champions ditunjukkan di dalam stadion sebelum pertandingan final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Kepolisian Wilayah Paris, Didier Lallement, telah mengumumkan bahwa ia akan berhenti dari jabatannya selepas kericuhan pada final Liga Champions pada 29 Mei 2022 silam.
ADVERTISEMENT
Dikabarkan Mundo Deportivo, keputusan ini bukan semata karena kekacauan yang pernah terjadi satu setengah bulan yang lalu, namun memang ia sudah menginjak masa pensiun.
Menurut Lallement, dia akan purna dari tugasnya sebelum ulang tahunnya yang ke-66 pada 27 Agustus mendatang. Menteri Dalam Negeri Perancis, Gerald Darmanin, menyampaikan terima kasih kepada Lallament atas kontribusinya selama ini menjaga keamanan wilayah Paris.
Rencananya, Lallament akan diganti oleh mantan Asisten Menteri Dalam Negeri Perancis yakni Laurent Nunez. Terlepas dari kabar tersebut, Lallement mengaku cukup menyesal atas kekacauan yang terjadi di final Liga Champions 2021/22.
Fans, stewards, dan petugas polisi di dekat pintu putar di dalam stadion saat pertandingan ditunda di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Diwartakan Marca, Kepolisian Wilayah Paris melaporkan penyebab kericuhan disebabkan banyaknya penonton tanpa tiket yang memaksa masuk ke Stadion Stade de France, Paris. Pihak Kepolisian Wilayah Paris mengeklaim ada 30.000 tiket palsu yang beredar sehingga kericuhan suporter tak dapat dihindarkan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, beberapa suporter harus terkena semburan gas air mata yang digunakan oleh pihak keamanan untuk menertibkan situasi yang mulai kaos. Hal inilah yang mendapatkan banyak protes utamanya dari suporter Liverpool yang merasa mendapatkan perlakuan represif dari petugas keamanan setempat.
“Saya masih terluka dengan kegagalan pada malam itu di Stadion Stade de France. Malam itu kami hanya ingin menghindari adanya korban jiwa, namun bagaimana pun citra negara sudah memburuk karena hal itu,” kata Lallement kepada AFP, dikutip Marca.
Fans berkumpul menjelang pertandingan Liverpool vs Real Madrid di Final Liga Champions di Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Lee Smith/REUTERS
“Bendera Prancis seolah telah ternodai dan itu membuat saya terluka. Itu adalah suatu tanggung jawab yang harus saya ambil. Saya sadar demi Tuhan beberapa orang terkena gas air mata bahkan beberapa keluarga di sana. Saya minta maaf, tetapi memang kami tidak bermaksud demikian. Itu adalah satu-satunya cara untuk melerai kekacauan dan saya tidak punya pilihan lain,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Pada final Liga Champions Eropa 2021/22 itu, Real Madrid sukses mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 1-0. Adapun gol semata wayang dicetak oleh Vinicius Junior pada menit ke-59 yang membuat Madrid berhasil mengukuhkan gelar juara Liga Champions Eropa yang ke-14.