Serangan Balik Jadi Kunci Arema Kalahkan Persebaya

13 April 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan Konate coba melewati pemain lawan dalam laga Arema FC vs Persebaya di final Piala Presiden 2019. Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Makan Konate coba melewati pemain lawan dalam laga Arema FC vs Persebaya di final Piala Presiden 2019. Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
ADVERTISEMENT
Gelar juara Piala Presiden 2019 menjadi milik Arema FC. Hasil positif itu didapatkan 'Singo Edan' setelah mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-0 (agregat 4-2) pada laga final di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Capaian Arema untuk merengkuh gelar memang tak didapatkan dengan mudah. Di awal laga, Persebaya justru sukses membikin anak-anak asuh Milomir Seslija bermain bertahan.
Ambil contoh saat laga baru berusia tiga menit. Persebaya langsung memberikan ancaman ke gawang Kurniawan Kartika Aji via sepakan Manuchekhr Dzhalilov. Akan tetapi, upaya sosok Tajikistan tersebut harus terhalang tiang gawang.
Arema juga segera merespons dengan lewat serangan balik. Sisi sayap kanan yang ditempati Ricky Kayame juga mendapatkan peluang tiga menit berselang, meski hanya melebar di sudut kanan Abdul Rohim.
Selepas masing-masing peluang yang didapatkan kedua tim, Persebaya memang unggul dalam menguasai jalannya pertandingan. Umpan-umpan pendek dan menuntaskan dengan umpan silang jadi cara anak-anak asuh Djadjang Nurdjaman membongkar pertahanan Arema. Akan tetapi, apiknya lini belakang Arema yang dikawal Hamka dan Arthur Cunha membikin Dzhalilov, Amido Balde dan Damian Lizio yang jadi mesin gol Persebaya kerap menemui jalan buntu.
ADVERTISEMENT
Bermain menekan jelas punya risiko yang mesti diterima oleh Persebaya. Salah satunya terjadi saat gol pembuka Arema lahir via Ahmad Nur Hardianto pada menit ke-43. Tampak Persebaya terlambat dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan sehingga tersedia ruang kosong di sekitar kotak mereka. Skenario ini memang sudah diproyeksikan oleh Milomir Seslija sebagai pelatih Arema.
''Ada dua cara untuk kami mencetak gol. Pertama menunggu stopper mereka naik dan kedua memanfaatkan kesalahan para pemain lawan,'' ujar Milo --sapaan Selslija.
Pemain Arema FC, Ricky Kayame, menjaga bola dari adangan pemain lawan. Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Nah, untuk poin memanfaatkan kesalahan pemain lawan terjadi saat gol kedua Arema lahir via Ricky Kayame. Proses gol pemain kelahiran Papua ini usai memenangi bola dengan Abdul Rohim karena gagal dalam mengantisipasi bola liar di dalam areanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman, mengatakan bahwa hasil ini memang di luar ekspektasinya. Satu yang menjadi catatan pelatih kelahiran Majalengka, Jawa Barat, tersebut adalah menurunnya konsentrasi anak asuhnya.
''Ada empat peluang yang mestinya bisa menjadi gol di babak pertama. Tetapi gagal mengonversikannya menjadi gol. Kemudian ada beberapa kesalahan individu yang dilakukan oleh para pemain.''
''Hasil ini memang membuat kami kecewa tetapi kami akan segera benahi segera sebelum kompetisi resmi ( Liga 1) bergulir,'' kata Djadjang.