Sikap Gomez soal Wacana Hukuman Berat ke Persib

26 September 2018 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib dan bobotoh (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Persib dan bobotoh (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Ada banyak langkah yang ditempuh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) sebelum menetapkan terdakwa dalam insiden Haringga Sirla. Kendati begitu, Persib Bandung sudah dalam bayang-bayang hukuman.
ADVERTISEMENT
Haringga meregang nyawa akibat pengeroyokan menjelang Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018). Pria asal Cengkareng, Jakarta Barat, itu dikejar dan dihantam berkali-kali dengan benda tumpul kendati sudah tersungkur.
Merespons kejadian tersebut, PSSI mengambil sikap tegas dengan menyetop Liga 1 dalam jangka waktu yang tak bisa ditentukan. Ketetapan itu diumumkan oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, di Hotel Borobudur, Selasa (25/9).
Di saat yang bersamaan, Edy tak menampik bahwa bakal ada hukuman dari yang paling ringan berupa teguran sampai terberat, yakni diskualifikasi atas insiden Haringga. Dan Persib menjadi klub yang dibayang-bayangi hukuman tersebut karena berstatus sebagai tuan rumah.
Pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, tak mempermasalahkan bila 'Maung Bandung' dihukum akibat kematian Haringga. Namun, ia bingung kenapa wacana diskualifikasi bagi Persib begitu besar. Padahal, lanjut Gomez, ada beberapa kasus serupa dan desas-desus diskualifikasi tak sekencang saat ini.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir tak harus begitu karena ada peraturan (dan pihak) yang memutuskan hal itu (hukuman). Banyak yang terjadi sebelumnya, jika itu mau dimulai (menjatuhkan hukuman berat), ya, tak apa. Tapi, kenapa tak dilakukan sebelumnya?" ucap Gomez.
"Kenapa sekarang baru (ramai) diputuskan (diskualifikasi)? Karena jika kamu ingin menang atau kalah hanya di lapangan, bukan di ruangan. Kini, konsentrasi kami hanya ketika bermain di lapangan. Rumor lain tak penting untuk kami," lanjutnya.
Gomez sadar ada tekanan bagi pemain atas rumor diskualifikasi atau hukuman berat lain macam pengurangan poin. Meski demikian, eks pelatih Johor Darul Takzim itu mengatakan bahwa seharusnya pemain tak usah merasa tertekan dengan problem di luar lapangan dan sudah semestinya fokus terhadap laga-laga selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pelatih Persib, Mario Gomez (kanan) (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Mario Gomez (kanan) (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
"Saya tahu ini bukan situasi yang bagus. Karena seseorang meninggal. Tapi berdasarkan pengalaman saya, di luar (lapangan) adalah urusan lain, di dalam (lapangan) adalah urusan kami (tim)," kata juru taktik asal Argentina.
"Contohnya di Italia dan Argentina. Di Argentina penggemar juga sangat garis keras. (Tapi) Di luar hanya urusan polisi. Di dalam (lapangan), ya, masalah klub. Mungkin kami tak bisa main di stadion atau sanksi lainnya," tutupnya.