Soal Timnas Indonesia, PSSI Harus Belajar dari Kritik Shin Tae-yong

13 Januari 2020 21:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shin Tae-yong. Foto: AFP/ Jung Yeon-je
zoom-in-whitePerbesar
Shin Tae-yong. Foto: AFP/ Jung Yeon-je
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia masih punya agenda Kualifikasi Piala Dunia 2022. Terdekat, Tim 'Garuda' akan menghadapi Thailand pada 26 Maret.
ADVERTISEMENT
Sang juru taktik, Shin Tae-yong, belum mau bicara soal persiapan Timnas. Namun, ia sudah mewanti-wanti soal lapangan latihan.
Shin mengkritik kondisi Stadion Wibawa Mukti yang tak layak untuk pemusatan latihan. Pria 50 tahun itu mengungkapkan bahwa kondisi lapangan yang ada di Cikarang itu bisa membuat pemain cedera.
“Lapangan kurang bagus. Dari luar kelihatan bagus, tapi ketika masuk di lapangan kondisinya kurang. Pemain harus hati-hati,” kata Shin saat memimpin pemusatan latihan perdana Timnas U-19.
Kritik Shin menjadi pembelajaran PSSI untuk menentukan lapangan latihan Timnas. Mereka pun cepat tanggap. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengaku bakal mencari lapangan terbaik untuk training camp Timnas Indonesia.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan instruksi saat seleksi pemain Timnas Indonesia U-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin (13/1). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
“Di sini (Stadion Wibawa Mukti) juga bagus, kok. Ini rumput bagus. Mungkin nanti bisa di Stadion Patriot atau Pakansari. Saya sudah bicara dengan Shin. Saya akan penuhi. Kami bakal cari di dekat Jakarta,” kata Iriawan.
ADVERTISEMENT
Timnas masih menyisakan tiga laga di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Thailand, Uni Emirat Arab (UEA), dan Vietnam menjadi lawan berikutnya.
Hanya saja, laga sisa kualifikasi tersebut tak begitu mengenakkan buat Timnas. Pasalnya, FIFA menjatuhi hukuman denda dan larangan tanpa penonton akibat dua kerusuhan suporter saat bersua Malaysia, baik di Jakarta maupun Kuala Lumpur.
“Kami sudah minta Sekjen PSSI (Ratu Tisha) untuk berkomunimasi dengan FIFA. Terlalu berat dan perlu ditinjau kembali. Ada hukuman tanpa penonton lawan UEA selain denda. Pertandingan memang tak menentukan, tapi tetap bergengsi juga. Seperti ada yang kurang kalau tanpa penonton,” kata Iriawan.