Spurs Wajib Tingkatkan Efektivitas ketika Melawan Liverpool

27 Maret 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen Spurs dapat penalti kedua. Foto: REUTERS/Andrew Yates
zoom-in-whitePerbesar
Momen Spurs dapat penalti kedua. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Tottenham Hotspur akan menghadapi pertandingan sulit melawan pemuncak klasemen Premier League saat ini, Liverpool, di hari Minggu (31/3/2019) pukul 22:30 WIB. Jika ingin meraih poin maksimal, Spurs wajib meningkatkan efektivitasnya di depan gawang lawan.
ADVERTISEMENT
Meraih poin kala berhadapan dengan Liverpool akan krusial bagi Spurs untuk memperpanjang harapan finis di empat besar di akhir musim mendatang. Kendati begitu, ada segelintir masalah yang mesti dibenahi Mauricio Pochettino, pelatih Spurs, sebelum menghadapi laga tersebut, di antaranya adalah tren performa Spurs yang tengah berantakan dan pertahanan yang tengah keropos.
Namun, problem yang mungkin paling mengejutkan adalah malu-malunya Spurs untuk membobol gawang lawan. Mengejutkan mengingat tim ini dihuni pencetak gol yang ulung dari lini tengah dan depan seperti Harry Kane, Son Heung-min, dan Dele Alli.
Mandeknya gol Spurs karena tidak efektifnya serangan yang mereka lancarkan sebenarnya baru terjadi sejak tanggal 23 Februari lalu, tepatnya ketika dan sesudah pertandingan melawan Burnley. Di pertandingan tersebut, Spurs mesti takluk dengan skor 1-2 kendati melepaskan tembakan (17-10) dan menguasai bola (70%-30%) lebih banyak ketimbang lawannya. Sayangnya, penyakit ini berlanjut ke pertandingan-pertandingan The Lilywhites berikutnya.
ADVERTISEMENT
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Di tiga pertandingan Premier League setelah berhadapan dengan Burnley, Spurs hanya mampu mencetak dua gol. Satu dari dua gol tersebut tercipta dari titik putih.
Laga melawan Chelsea yang berakhir dengan kekalahan 0-2 bagi Spurs tanggal 27 Februari lalu menjadi titik terendah. Di laga tersebut Spurs gagal mencatatkan satu pun tembakan mengarah ke gawang. Padahal, penguasaan bola (53,5%-46,5%) didominasi oleh Hugo Lloris dkk. Spurs juga lebih unggul daripada Chelsea dalam urusan melepas operan kunci (8-7).
Kredit tentu mesti diberikan kepada lawan-lawan Spurs. Namun, Spurs mesti berkaca sebelum menjadikan lawan sebagai alasan mengapa mereka sulit untuk mencetak gol.
Per catatan Sky Sports, Spurs pada dasarnya mencatatkan rata-rata dribel, sentuhan di kotak penalti lawan, umpan silang, bahkan peluang tercipta per laga lebih banyak di empat pertandingan Premier League terakhir (termasuk vs Burnley) dibanding 26 laga sebelumnya. Ini menjadi bukti dari betapa buruknya akurasi tembakan anak buah Pochettino belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Pertandingan antara Tottenham Hotspur melawan Burnley Foto: REUTERS/Andrew Yates
Ini tentunya menjadi hal yang mesti segera diperbaiki oleh Pochettino, terlebih mereka akan menghadapi Liverpool. Ya, Liverpool yang menjadi tim dengan jumlah kebobolan (18) paling sedikit di Premier League musim ini.
Oh, ya, jangan lupakan juga pertandingan di hari Minggu nanti akan berlangsung di Anfield, kandang Liverpool. Bermain di Anfield, Liverpool hanya kebobolan sembilan kali di liga domestik dan tak pernah menelan satu kekalahan pun. Sementara, Spurs sudah tak pernah menang di sana selama hampir delapan tahun.