Statistik Timnas U-19: Seluruh Gol Tercipta dari Dalam Kotak Penalti, Mengapa?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelatih Shin Tae-yong memang menerapkan pola permainan umpan-umpan pendek lewat kaki ke kaki. Penerapan strategi ini dipilih mengingat postur para pemain yang tidak cukup tinggi untuk berduel udara.
Di atas lapangan, Shin kerap menginstruksikan para pemain untuk bermain sabar dalam membangun serangan dari lini pertama. Setelah itu, memasuki lini kedua hingga lini serang, para pemain mulai melakukan umpan-umpan pendek dengan tempo cepat untuk menusuk area pertahanan lawan.
Hasilnya, itu tadi; seluruh gol tercipta dari dalam kotak penalti lawan.
Sejauh ini, nama Witan Sulaeman memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Timnas U-19 dengan raihan 3 golnya.
Ya, Witan memang kerap melakukan cut inside untuk mengacak-acak area pertahanan lawan, ketika tim tengah mengalami kebuntuan.
ADVERTISEMENT
Hal itu lebih dipilih ketimbang melakukan percobaan tembakan langsung dari jarak jauh. Sebab, selain Witan, para gelandang Timnas U-19 juga lebih unggul di sisi kecepatan --untuk masuk area pertahanan lawan-- jika dibandingkan dengan akurasi sepakan jarak jauh mereka.
Terlebih, kecepatan dua full back yakni Bagas Kaffa dan Pratama Arhan, semakin mendukung gaya bermain bola-bola pendek yang sejauh ini diterapkan Pelatih Shin Tae-yong.
Kendati begitu, Shin saat ini tengah memaksimalkan kreativitas di lini tengahnya. Tujuannya, agar pola permainan Timnas U-19 tidak monoton.
Ke depannya, bukan tak mungkin Shin bakal memberi instruksi untuk melakukan percobaan tembakan jarak jauh jika Timnas U-19 dihadapkan dengan situasi deadlock.
Terlebih, hal ini juga sudah terbukti di pertandingan terakhir melawan Makedonia Utara. Gol keempat Timnas U-19 yang diciptakan Irfan Jauhari berasal dari bola muntah sepakan jarak jauh Beckham Putra.
ADVERTISEMENT
Saat melawan Makedonia Utara lalu, David Maulana juga sejatinya sempat mencoba beberapa kali melepaskan sepakan dari luar kotak penalti. Akan tetapi, upayanya belum ada yang menemui hasil, entah kena blok atau tak mengarah ke gawang.
Ketika di Timnas U-16 era Fakhri Husaini, selain menjaga keseimbangan lini tengah, David juga ditugasi untuk berani melakukan percobaan dari luar kotak penalti. Kemampuannya itu semakin terasah manakala ia ikut program Garuda Select dan juga promosi ke Timnas U-19 di Piala AFF 2019.
Kini, ketika sudah gahar di dalam kotak 16, tinggal menunggu efektivitas dari David dan tentunya nama-nama lain, guna memaksimalkan skema tendangan jarak jauh.
Karena dengan begitu, variasi serangan Timnas U-19 pun akan semakin berwarna, yang tentunya sejalan dengan keinginan Shin.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .