Sultan: Kalau Ricuh, Tak Usah Ada Sepak Bola di Yogyakarta

22 Oktober 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi tetapkan tiga tersangka dan amankan puluhan suporter dalam kericuhan laga PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi tetapkan tiga tersangka dan amankan puluhan suporter dalam kericuhan laga PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X prihatin dengan kericuhan dalam laga PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (22/10). Sultan mengatakan jika hanya berujung kekerasan tidak beradab maka tidak usah ada sepak bola di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
“Nah, kalau seperti ini bukan untuk bermain bola itu yang kita tonton, tapi pertunjukan kekerasan-kekerasan tidak beradab itu yang perlu ditonton, ya, lebih baik tidak usah ada sepak bola di Jogja karena hanya membangun orang yang tidak beradab,” kata Sultan dalam video yang dirilis Humas Pemda DIY, Selasa (22/10).
Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sultan mengaku tidak mengerti alasan apa yang mendasari penonton berperilaku tak beradab seperti itu. Menurutnya, attitude semacam itu tidak mencerminkan masyarakat Yogyakarta yang sesungguhnya.
“Tidak hanya melakukan kekerasan tapi juga perusakan kepada aset negara. Saya pun akan berpikir kalau Mandala Krida dipakai, nanti bisa rusak juga. Hanya sekarang saja yang belum,” kata Sultan.
Sultan pun berharap kepada warga masyarakat agar berperilaku baik sopan, tidak emosional. Menurutnya sikap-sikap seperti itu menjadi sesuatu yang disebut Yogya.
ADVERTISEMENT
“Jogja ini tempat orang beradab,” pungkas dia.
Polisi tetapkan tiga tersangka dan amankan puluhan suporter dalam kericuhan laga PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sebelumnya, Polresta Yogyakarta mengamankan tiga orang suporter yang melakukan perusakan dua mobil dinas polisi dan sepeda motor polisi dalam laga PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Dua tersangka masing-masing HKC dan CU diketahui masih di bawah umur, sedang NCS diketahui berusia 18.
“Ada dua kendaraan patroli yang dirusak oknum suporter dan beberapa sepeda motor serta fasilitas umum di sekitar stadion (dirusak),” kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto saat di Polresta Yogyakarta, Selasa (22/10).
Polisi menunjukkan barang bukti dari puluhan suporter dalam kericuhan laga PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dari peristiwa tadi malam diterbitkan dua Laporan Polisi (LP) yaitu perusakan mobil patroli dan perusakan sepeda motor polisi. Penyidik juga masih terus melakukan pendalaman apakah ketiganya layak untuk ditahan.
ADVERTISEMENT
“Hari ini kalau misalnya penyidik bisa meyakinkan layak ditahan maka akan kita lakukan penahanan. Nanti pengembangan berikutnya kita sampaikan,” ujar Yuli.