Takluk dari Malaysia, Timnas Indonesia Kalah Lima Kali Beruntun

19 November 2019 21:43 WIB
comment
19
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia Septian David Maulana (kanan) berusaha melewati pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia Septian David Maulana (kanan) berusaha melewati pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lima kali bertanding, lima kali menderita kekalahan. Begitu kiprah Timnas Indonesia di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Nah, kekalahan kelima itu didapat dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Selasa (19/11/2019).
ADVERTISEMENT
Pada laga ini, Indonesia kalah dengan skor 0-2 dari pasukan Harimau Malaya. Dua gol yang semuanya dicetak oleh Syafawi Rasid pada menit 30 dan 74 tak mampu dibalas satu pun oleh Skuat Garuda.
Dengan kekalahan ini, Indonesia kian terjerambab di urutan paling buncit tanpa raihan poin. Peluang untuk lolos ke babak utama Piala Asia 2023 secara langsung pun sangat kecil.
Sementara itu, Malaysia membuka peluang lolos ke fase kualifikasi Piala Dunia berikutnya. Mereka kini berada di urutan kedua dengan catatan sembilan angka.
***
Timnas Indonesia yang kali ini didampingi Yeyen Tumena turun dengan skema 4-2-3-1. Muhammad Ridho ditempatkan di pos kiper. Otavio Dutra serta Yanto Basna (kapten) di jantung pertahanan dengan Ricky Fajrin dan Gavin Kwan di kedua sisi.
ADVERTISEMENT
Di lini tengah, Hendro Siswanto, Bayu Pradana, serta Teuku M. Ichsan yang menempatinya. Ketiga sosok ini menopang pergerakan pergerakan Greg Nwokolo di lini terdepan serta Febri Haryadi dan Septian David Maulana di sisi kanan dan kiri.
Malaysia, sementara itu, turun dengan skema serupa. Sejumlah nama andalan dimainkan sejak awal. Ada Mohamadou Sumareh, Safawi Rasyid, Brendan Gan, La'Vere Corbin-Ong, hingga Aidil Zafuan.
Dengan susunan demikian, Malaysia langsung mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Namun, serangan Malaysia lewat umpan panjang yang diarahkan kepada Sumareh pada menit ke-2 masih bisa digagalkan Yanto Basna.
Malaysia terus menekan setelahnya. Permainan skuat Garuda yang cenderung bertahan memang memungkinkan hal tersebut. Selain itu, mereka juga tampak amat leluasa menguasai jalannya laga sejak menit awal.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, hal tersebut tak berarti apa-apa. Kendati lebih banyak menekan, tak satu serangan pun yang benar-benar mengancam. Mereka kerap kehilangan bola tiap kali memasuki sepertiga akhir lapangan, setidaknya pada lima belas menit awal.
Pemain Timnas Indonesia Greg Nwokolo (kanan) berusaha melewati pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Memasuki menit 22, justru Indonesia-lah yang membuat pertahanan Malaysia ketar-ketir lebih dulu. Serangan balik yang diawali pergerakan Greg dari lini tengah diteruskan ke arah Febri yang bergerak di sisi kanan.
Febri saat itu sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang Malaysia, Khairulazhan Khalis. Akan tetapi, sepakan mendatar kaki kanannya cuma berujung sepak pojok lantaran masih bisa ditepis Khairulazhan.
Sial bagi kiper bernomor punggung 22 tersebut, penyelamatannya kala itu berujung celaka. Ia mengalami cedera dan langsung digantikan oleh Mohd. Farizal Marlias yang sejatinya memang kiper utama Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, Malaysia kembali coba menanam momentum. Momentum tersebut akhirnya didapatkan setelah pada menit ke-30, Safawi Rasid mencetak gol via tendangan bebas di depan kotak penalti. Malaysia lantas unggul 1-0.
Pemain Timnas Indonesia Septian David Maulana (kanan) berusaha melewati pemain Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gol tersebut menjadi gambaran jelas permainan Harimau Malaya pada laga ini. Lewat set piece, mereka memang berulang kali menyulitkan pertahanan Indonesia. Sesekali lewat tendangan bebas. Kali lain via sepak pojok.
Adapun dalam skema open play, permainan Malaysia cenderung biasa saja. Tapi, bagaimanapun, mereka tetap mampu mencuri keunggulan. Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia yang sebetulnya lebih sering mengancam dalam permainan terbuka.
Singkat cerita, babak pertama berakhir. Malaysia masih unggul satu gol atas Timnas Indonesia.
Memasuki babak kedua, yang tersaji sedikit berbeda. Kali ini Dutra dan kolega lebih agresif. Mereka mencecar para pemain Malaysia dengan pressing ketat kala bertahan.
ADVERTISEMENT
Ketika bola dikuasai, sayangnya, Indonesia kerap kebingungan. Sepuluh menit pertama babak kedua lantas dipenuhi dengan umpan-umpan direct menuju Septian di sisi kiri yang tak pernah berujung menyenangkan.
Pemain Timnas Malaysia foto bersama sebelum pertandingan melawan Timnas Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Yeyen kemudian melakukan perubahan karena kondisi tersebut. Osas Saha masuk menggantikan Greg. Masuknya Osas ini diiringi pula dengan perubahan pendekatan bermain. Kini crossing dari kedua sisi sayap lebih banyak dilancarkan.
Yang disayangkan, ujungnya masih sama. Tekanan-tekanan para pemain Indonesia selalu mampu diantisipasi pertahanan lawan, kendati kini kian intens.
Di sisi lain, Malaysia sendiri lebih banyak melancarkan serangan balik. Mereka juga cukup sering melepaskan sepakan jarak jauh. Salah satunya via Brendan Gan pada menit ke-69.
Hal tersebut menunjukkan bahwa lini pertahanan Indonesia pada babak kedua ini jauh lebih rapi. Itu dibuktikan pula dengan tembakan Malaysia yang di babak kedua cuma mencapai angka dua.
ADVERTISEMENT
Namun, tiba-tiba saja pada menit ke-74, lini pertahanan Indonesia melakukan kesalahan. Yanto Basna kehilangan bola di sisi kiri kotak penalti. Safawi ada di sana. Tanpa kesulitan, ia kembali menjebol gawang Ridho. Skor 2-0.
Indonesia sebetulnya punya peluang untuk mengecilkan ketertinggalan tujuh menit berselang. Pergerakan Febri dari sisi kanan dihentikan oleh kiper Malaysia. Wasit menganggapnya sebagai pelanggaran. Penalti diberikan.
Yang mengeksekusinya? Osas Saha. Namun, sepakan mendatar Osas ke sisi kanan gawang masih dibaca kiper Malaysia. Pertandingan lantas berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Malaysia. Timnas Indonesia tertunduk lesu.
Catatan editor:
Ada penambahan dalam artikel, yakni terkait peluang Timnas Indonesia ke Piala Asia 2023.