Takut Taliban, Pesepak Bola Wanita Junior Afghanistan Kabur ke Pakistan

16 September 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Sepak Bola Wanita Afghanistan. Foto: Majid Saeedi/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Sepak Bola Wanita Afghanistan. Foto: Majid Saeedi/Getty Images
ADVERTISEMENT
Para atlet perempuan tampak tak nyaman tinggal di Afghanistan usai Taliban kembali berkuasa. Teranyar, para pesepak bola wanita junior dilaporkan kabur ke Pakistan.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan RT, gadis-gadis itu dilaporkan bersembunyi dari Taliban selama sebulan terakhir. Sebab, mereka takut hak-hak wanita tak dihargai lagi.
Sebelumnya, pemain sepak bola wanita senior Afghanistan telah lebih dahulu terbang keluar dari Kabul menuju Australia pada Agustus lalu. Akan tetapi, para pemain muda wanita terdampar karena kekurangan dokumen resmi seperti paspor.
Akhirnya, badan amal bernama Football for Peace bertindak dengan cara melobi Pakistan atas nama mereka. Alhasil, 32 pemain muda itu dan kerabat mereka berhasil mendapatkan visa.
Pembela hak-hak perempuan Afghanistan dan aktivis sipil protes untuk menyerukan kepada Taliban untuk pelestarian prestasi dan pendidikan mereka, di depan istana kepresidenan di Kabul, Afghanistan, Jumat (3/9). Foto: Stringer/REUTERS
Jadi, total ada 81 orang dalam rombongan yang kabur ke Pakistan. Seorang pejabat dari Federasi Sepak Bola Pakistan mengatakan bahwa mereka akan ditempatkan di markas besar organisasi itu di Lahore, dengan 34 orang lagi akan menyusul.
ADVERTISEMENT
Selama 30 hari, mereka akan tetap berada di bawah pengamanan ketat. Kemudian, mereka akan diajukan suaka di negara ketiga selain Pakistan.
Taliban sebenarnya telah berjanji akan memenuhi hak-hak kaum perempuan. Namun tampaknya, itu tak termasuk mengizinkan mereka menjadi atlet.
"Saya pikir perempuan tidak akan diizinkan untuk bermain kriket karena tidak penting bagi perempuan untuk bermain kriket," ucap Ahmadullah Wasiq, Deputi Kepala Komisi Kebudayaan Taliban, dikutip dari The Guardian.
"Dalam kriket, mereka mungkin ada dalam situasi di mana wajah dan tubuh tidak tertutup. Islam tidak mengizinkan perempuan untuk terlihat seperti itu."
"Ini adalah era media, akan ada foto dan video serta orang yang menontonnya. Islam dan Imarah Islam Afghanistan tidak mengizinkan perempuan untuk bermain kriket atau olahraga yang membuat mereka terekspos," sambung dia.
Infografik 5 Janji Manis Taliban di Afghanistan. Foto: kumparan