Tampil Agresif, Madrid Kalah dari Alaves

7 Oktober 2018 1:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karim Benzema di laga Deportivo Alaves vs Real Madrid. (Foto: REUTERS/Vincent West)
zoom-in-whitePerbesar
Karim Benzema di laga Deportivo Alaves vs Real Madrid. (Foto: REUTERS/Vincent West)
ADVERTISEMENT
Hanya karena Real Madrid turun dengan menyandang status sebagai runner up sementara La Liga 2018/19, bukan berarti Deportivo Alaves menjadi lawan yang begitu mudah ditaklukkan. Pada kenyataannya, laga yang digelar di Mendizorroza pada Sabtu (6/10/2018) pukul 23:30 WIB ini berakhir dengan kekalahan Madrid 0-1. Gol penentu kemenangan Alaves itu dicetak oleh Manu Garcia di menit 90+4.
ADVERTISEMENT
Keseimbangan antar-lini menjadi rumus dasar yang dibawa Abelardo Fernandez di laga ini. Turun arena dengan formasi dasar 4-3-3, ia menempatkan Jony, Jonathan Calleri, dan Ibai Gomez di lini terdepan. Di belakangnya, trio Mubarak Wakaso, Tomas Pina, dan Darko Brasanac siap menopang.
Julen Lopetegui mengusung pakem 4-3-3 di awal laga. Lini serang tampak begitu mengerikan karena diisi oleh Gareth Bale, Karim Benzema, dan Dani Ceballos. Sementara, Thibaut Courtois dilapis oleh empat pemain bertahan Alvaro Odriozola, Raphael Varane, Sergio Ramos, dan Nacho.
Sebelas tekel sukses, 13 sapuan, dan 3 intersep yang dilepaskan Alaves cukup untuk ampuh meredam 6 upaya tembakan yang dibangun oleh Madrid. Memenangi penguasaan bola hingga 74,2% tidak pernah menjadi jaminan bagi Madrid untuk segera mencatatkan keunggulan pertama. Sebenarnya, 3 dari 6 upaya Madrid itu mengarah ke gawang. Namun, kesigapan Fernando Pacheco di bawah mistar bukan perkara yang pantas buat dianggap enteng.
ADVERTISEMENT
Bahkan, peluang emas itu sudah hadir di kubu Madrid pada menit ketiga. Tembakan jarak jauh Benzema cukup membuat suporter tuan rumah ketar-ketir. Namun, ancaman itu hanya sebatas ancaman karena bola masih sanggup diamankan oleh Pacheco.
Benzema dan Bale boleh tampil sebagai penyerang yang paling menakutkan di sepanjang babak pertama lewat masing-masing 2 tembakan mengarah gawang. Namun, tembakan-tembakan itu hanya mampu ia lepaskan dari jarak jauh. Penyebabnya apa lagi kalau bukan tumpukan pemain Alaves di area bertahan yang mempersempit jangkauan penyerang-penyerang Madrid.
Sementara, satu-satunya upaya tembakan yang diciptakan Alaves di babak pertama muncul pada menit 25. Wakaso menerima umpan terobosan yang diteruskannya dengan dribel yang mengantarkannya pada situasi satu lawan satu dengan kiper. Sayangnya, tembakan kaki kirinya masih mudah ditangkap karena mengarah lurus.
ADVERTISEMENT
Situasi di babak kedua tak banyak berubah. Kedua tim tetap mengalami kebuntuan, bahkan sampai menit 70. Di awal babak kedua ini, ada dua pergantian pemain yang dilakoni Lopetegui demi menambah daya gedor. Benzema digantikan dengan Mariano Diaz dan Casemiro digantikan oleh Marco Asencio. Tujuannya jelas demi menambah daya gedor dan kreativitas permainan.
Hasilnya, dua tembakan mengarah gawang berhasil diciptakan oleh Madrid lewat Mariano dan Casemiro. Peluang Mariano lahir di menit 49 yang berawal dari umpan Bale. Sayangnya, manuver Mariano menjadi senjata makan tuan.
Terlalu banyak menyentuh bola di dalam kotak penalti justru memberikan ruang dan waktu kepada pemain bertahan Alaves untuk merebut bola. Satu menit berselang, bola yang pada akhirnya dikirimkan kepada Gomez dan dilanjutkan dengan tembakan itu langsung ditepis oleh Toni Kroos. Lantas, Casemiro memanfaatkan bola rebound tadi dan mengonversinya menjadi tembakan jarak jauh. Sayangnya, tembakan itu pun begitu mudah diantisipasi oleh lawan.
ADVERTISEMENT
Deportivo Alaves rayakan kemenangan atas Real Madrid. (Foto: REUTERS/Vincent West)
zoom-in-whitePerbesar
Deportivo Alaves rayakan kemenangan atas Real Madrid. (Foto: REUTERS/Vincent West)
Yang benar-benar harus dipecahkan oleh Lopetegui dan anak-anak asuhnya adalah bagaimana mengecoh pemain lawan sehingga dapat mengurai mereka dari area permainan sendiri. Tumpukan enam sampai tujuh pemain seperti ini cukup efektif untuk menipiskan alternatif serangan Madrid.
Pada menit 77, hadir satu peluang bagi anak-anak asuh Fernandez. Kali ini, diciptakan oleh Jony lewat skema serangan balik. Gelandang berusia 27 tahun itu merangsek masuk ke area kiri pertahanan lawan dan sudah ada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper. Alih-alih memberi timnya keunggulan pertama, sepakan Jony justru melebar dari gawang.
Gagal merengkuh keunggulan lewat tembakan jarak dekat, Jony mencoba bermain lebih spekulatif. Pada menit 84, tembakan jarak jauh menjadi upayanya untuk menjebol gawang lawan. Namun, serupa dengan tembakan jarak dekatnya, sepakan kali ini pun tak sanggup membuahkan keunggulan perdana untuk Alaves.
ADVERTISEMENT
Walau di sepanjang laga Madrid mencatatkan 13 upaya tembakan (berbanding dengan 8 upaya Alaves), mereka tetap gagal mencetak gol. Malahan, Alaves jadi memimpin1-0 di menit 90+4 berkat gol Manu Garcia. Ya, apa boleh buat, pada akhirnya kekalahan 0-1 menjadi cerita yang harus dibawa pulang oleh Madrid.